Jayapura (Antara Papua) - Ketua Dewan Perwakilan rakyat Papua (DPRP) Yunus Wonda menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menunjukkan keseriusan negara dalam mempercepat pembangunan di Papua.

"Sebagai pimpinan DPRP saya menyampaikan apresiasi yang besar kepada Presiden yang telah memberikan perhatian besar bagi Papua," kata Yunus, di Jayapura, Minggu.

Dalam masa kepemimpinannya, Presiden Joko Widodo sudah enam kali berkunjung ke Papua, termasuk pada 9-10 Mei 2017.

Yunus mengatakan bahwa setiap Presiden berkunjung ke Papua selalu membawa kebijakan baru untuk mempercepat proses pembangunan.

"Hal tersebut semestinya harus bisa ditindaklanjuti oleh para bawahan Presiden. Tinggal bagaimana diikuti oleh kabinetnya. Kalau kita lihat, Bapak Presiden kerjanya cepat sekali, ini harus diikuti oleh kabinetnya dimana ketika Presiden mengeluarkan pernyataan-pernyataan politik dan pembangunan infrastruktur, kabinetnya harus bisa mengikuti," ujarnya.

Hal serupa, kata Yunus Wonda, juga harus dilakukan pemerintah daerah sebagai pihak yang akan merasakan langsung dampak dari kebijakan yang dikeluarkan Presiden.

"Begitu juga di provinsi dan kabupaten/kota yang harus bisa mengikuti apa yang dilakukan Bapak Presiden," ujarnya lagi.

Menurut dia, untuk melihat pemerataan pembangunan di Papua masih memerlukan waktu yang panjang dan yang terpenting adalah kini sudah ada proses yang dilakukan dan harus disambut baik oleh masyarakat Papua.

"Selama menjadi Presiden, beliau lebih banyak mengunjungi Papua. Ini sebuah tanda bahwa mari kita semua menyambut perubahan-perubahan yang ada. Sekarang mulai ada perubahan, kita tidak bisa menilai seorang pemimpin saat ini tidak bisa membuat sesuatu karena semuanya membutuhkan proses," ujarnya.

Pada kunjungan terakhirnya ke Papua, Presiden Joko Widodo meresmikan PLBN Skouw, empat proyek kelistrikan, membagikan KIS dan serifikat tanah, serta meninjau Pasar Mama Jayapura, Kota Jayapura dan Jalan Wamena-Habema, Kabupaten Jayawijaya. (*)

Pewarta : Pewarta: Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024