Wamena (Antara Papua) - Kapolres Jayawijaya, Provinsi Papua, AKBP Yan Pieter Reba mengatakan, perlu adanya sosialisasi rutin dari dinas terkait tentang jati diri bangsa Indonesia bagi pemuda dan pemudi setempat.

Sebab jika tidak dibekali nilai-nilai kebangsaan, mereka sangat rentan disusupi kelompok yang dapat merugikan banyak orang, kata Yan di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Rabu.

"Sebenarnya nilai-nilai jati diri bangsa di sini cukup tinggi. Saya bandingkan terakhir ketika presiden datang ke Jayawijaya, semua anak sekolah dan masyarakat turun ke jalan dan pegang bendera merah putih, ini namanya mereka sangat mengetahui jadi diri mereka sebagai bangsa Indonesia," katanya.

Walau memahami jati diri bangsa, lanjut dosen di satu perguruan tinggi di Wamena itu, perlu adanya sosialisasi rutin dari pihak terkait tentang nilai-nilai jati diri bangsa Indonesia.

"Kalau tidak dibekali mereka mudah dipengaruhi paham yang bertentangan dengan hukum," katanya.

Ia menambahkan bahwa peningkatan jati diri masyarakat terhadap bangsa Indonesia merupakan persoalan yang harus dihadapi pemangku kepentingan di Jayawijaya dan kepolisian siap membantu.

"Selama hampir satu tahun saya di sini, saya lihat peringatan - peringatan hari nasional kurang mendapat perhatian. Yang biasanya kelihatan itu hanya pada 17 Agustus, tetapi misalnya Hari Sumpah Pemuda, Hari Pancasila dan lain - lain itu sangat minim karena kurang sosialisasi," katanya.

Peningkatan pemahaman jati diri bangsa bagi generasi penerus, lanjut dia, selain harus diterapkan dalam keluarga, tetapi juga di lingkungan sekolah, dengan melibatkan pihak terkait.

"Ini tantangan kita untuk menjaga keselamatan bangsa, kita harus memberikan semangat dan motivasi kepada pemuda supaya jati diri bangsa tidak hilang," ujarnya.

Dari hasil pertemuan atau tatap muka bersama mahasiswa, kata dia lagi, semangat pemuda dan pemudi untuk mengetahui jati diri bangsa sangat tinggi. (*)

Pewarta : Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024