Jayapura (Antara Papua) - Badan Pengurus Daerah Asosiasi Rekanan Pengadaan Barang dan Distribusi Indonesia (Ardin) Provinsi Papua mengajak anggotanya untuk menggarap pasar perbatasan Indonesia-Papua Nugini sekaligus melihat potensi pasar yang ada di negara tersebut.

Ketua Panitia Rapim dan Musprov BPD Ardin Papua George Waromi di Jayapura, Rabu, menjelaskan, dengan semakin dekatnya era perdagangan bebas Asia-Pasifik, pihaknya mengagendakan tur ke Vanimo, Papua Nugini, dalam rangkaian rapim dan Musprov Ardin Papua pada 20 Mei 2017.

"Anggota Ardin itu harus tahu betul PLBN Skouw yang Pak Presiden resmikan dengan semua fasilitas di sana dan prosedur ekspor impor yang berlaku," kata dia.

Menurut dia, Papua memiliki keunggulan dari sisi letak wilayah yang berbatasan langsung dengan kawasan pasifik. Hal tersebut harus dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pengusaha lokal.

"Peluang dari anggota Ardin adalah masuk ke pasar bebas dan sasaran kita adalah di kawasan pasifik. Jadi kalau kita bawa semua anggota ke Vanimo, kita tahu mengenai potensi dan prosedur pasar di batas," ujarnya.

"Pasar pasifik untuk Papua cukup luas dan menguntungkan bagi pengusaha Papua di bidang perdagangan. kami usahakan tur sampai ke Vanimo dan bertemu dengan pengusaha di sana," kata George.

Terkait dengan telah diresmikannya Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw oleh Presiden Joko Widodo pada 9 Mei 2017, dia memandang hal tersebut sebagai peluang besar bagi pengusaha Papua.

"Ini pasar sangat terbuka luas dan ini direspons oleh Presiden dengan memerintahkan membangun pasar yang lebih besar sehingga ini ada kesempatan bagi pedagang untuk memfasilitasi produk kita masuk ke pasifik," ujarnya. (*)

Pewarta : Pewarta: Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024