Timika (Antara Papua) - PT Pelni (Persero) Cabang Timika mengimbau para pengusaha setempat memanfaatkan kapal tol laut Freedom yang disediakan pemerintah untuk mengangkut berbagai barang kebutuhan pokok masyarakat langsung dari Surabaya, Jawa Timur.

Kepala Cabang Pelni Timika Mastur Suaidi di Timika, Selasa, mengatakan bahwa sejak beroperasi pada akhir 2015 hingga sekarang, kapal tol laut Freedom belum terisi penuh.

Ia menejelaskan bahwa kapasitas kapal tol laut Freedom bisa mengangkut 180 teus (peti kemas atau konteiner). Alokasi untuk Timika sebanyak 35 teus, Namun, baru terisi sekitar 26 teus.

"Sebetulnya masih cukup tersedia alokasi yang bisa dimanfaatkan oleh pengusaha Timika untuk memasok berbagai barang kebutuhan pokok masyarakat dari Surabaya," ujar Suaidi.

Menurut dia, aneka barang kebutuhan pokok yang didatangkan para pengusaha Timika dari Surabaya menggunakan kapal tol laut Freedom baru sebatas makanan beku (river), seperti ikan beku, daging ayam beku, daging beku, serta sebagian kecil gula pasir, minyak goreng, dan beras.

Adapun telur ayam untuk sementara waktu dilarang didatangkan dari luar Timika guna mencegah masuknya virus flu burung.

Pengusaha bahan bangunan, seperti semen dan besi gelondongan, serta bahan-bahan bangunan lainnya masih memanfaatkan jasa kapal kargo milik PT SPIL, PT Temas, dan lainnya.

"Sebetulnya barang-barang itu juga bisa diangkut dengan kapal tol laut. Semuanya sangat tergantung pada pengusaha di Timika," ujar Suaidi.

Kapal tol laut Freedom selama ini melayani pengangkutan barang kebutuhan pokok masyarakat di wilayah Indonesia timur dengan rute Surabaya, Wanci, Namlea, Fakfak, Kaimana, hingga Timika dengan jadwal sebulan sekali.

"Malah sekarang kapal ini tidak lagi melayani Wanci dan Namlea, tetapi langsung dari Surabaya ke Fakfak-Kaimana hingga Timika. Kalau alokasi dibagi merata ke tiga tempat itu, masing-masing punya alokasi 60 teus. Ini bisa dimanfaatkan maksimal oleh para pengusaha di Timika," harap Suaidi.

Menurut dia, biaya ongkos angkut barang dari Surabaya ke Timika menggunakan kapal tol laut Freedom lebih sangat murah daripada dengan kapal kargo lainnya karena mendapat subsidi dari pemerintah.

Pengoperasian kapal tol laut Freedom sejak akhir 2015 cukup mampu menurunkan harga barang, terutama daging ayam beku, daging sapi beku, dan ikan beku di Timika.

Sekarang, menurut Suaidi, sudah jauh menurun dari harga pada tahun 2015. Misalnya, ayam beku, pada tahun 2015 harganya masih sekitar Rp60 ribu/kg, sekarang sudah turun jauh sekali hingga di bawah Rp30 ribu/kg.

"Begitu pula, dengan daging sapi beku. Dahulu harganya masih di atas Rp160 ribu/kg, sekarang rata-rata sekitar Rp120 ribu hingga Rp140 ribu/kg," katanya.

Efek dari program tol laut itu, kata dia, sangat besar menurunkan disparitas harga di Papua dengan Pulau Jawa. Apalagi, jika semua barang kebutuhan pokok masyarakat di Timika diangkut menggunakan kapal tol laut Freedom.
(*)

Pewarta : Pewarta: Evarianus Supar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024