Timika (Antara Papua) - PT PLN (Persero) Area Timika berharap proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas berkapasitas 50 megawatt mulai dikerjakan 2017 untuk membantu mencukupi kebutuhan energi listrik di Timika dan sekitarnya.

Manajer PLN Area Timika Salmon Karet di Timika, Kamis, mengatakan tahapan rencana pembangunan PLTMG Timika sekarang ditangani oleh Tim Pengadaan Tanah yang melibatkan semua instansi terkait dipimpin oleh Asisten II Setda Mimika Marthen Paiding.

Tim Pengadaan Tanah tersebut melibatkan BPN Kabupaten Mimika, Bagian Pertanahan Pemkab Mimika, PLN dan instansi teknis lainnya.

"Tim ini yang akan melakukan identifikasi dan pemetaan tanah, mengecek status tanah apakah di lokasi yang nantinya dibangun PLTMG tanahnya masih milik masyarakat atau sudah dialihkan ke pihak ketiga. Setelah itu, mereka akan melakukan negosiasi dengan pemilik mengenia berapa nilai harga jual tanah tersebut," jelas Salmon.

Menurut dia, semua tahapan itu harus dilakukan melalui prosedur dan mekanisme yang benar agar tidak ada persoalan di kemudian hari.

Lokasi pembangunan PLTMG Timika direncanakan di kawasan sekitar Pelabuhan Paumako, Distrik Mimika Timur dengan luas sekitar 10,4-11,0 hektare.

"Kalau semua prosedur itu sudah dilakukan maka PLN siap membebaskan tanah tersebut untuk lokasi pembangunan PLTMG Timika. Kami juga sedang melakukan sosialisasi ke masyarakat Distrik Mimika Timur soal rencana pembangunan PLTMG bersama aparat Pemerintah Distrik setempat," ujar Salmon.

Ia mengatakan pengerjaan proyek PLTMG Timika mendesak guna mendukung program percepatan pembangunan di wilayah Timika dan sekitarnya.

"Kami harapkan tahun ini sudah mulai ada `action`. Lebih cepat maka lebih baik. PLTMG ini sangat penting untuk membantu kecukupan daya listrik di Kota Timika," jelasnya.

Pada tahap awal, katanya, PLTMG Timika yang nanti dibangun berkapasitas 10 megawatt, sedangkan sisanya sekitar 40 megawatt akan menyusul.

"Untuk pekerjaan konstruksi dan sipil tidak ada masalah karena semuanya dalam bentuk mobile, tinggal dipasang saja. Tapi yang paling utama, tahun ini minimal sudah ada aktivitas awal seperti pembersihan lahan dan lainnya," ujar Salmon.

Ia menerangkan bahwa ketersediaan suplai daya listrik di sebuah daerah menjadi salah satu faktor penentu untuk menarik minat para investor.

Investasi dalam bentuk apa saja, katanya, akan mudah masuk ke suatu daerah jika didukung dengan ketersediaan suplai daya listrik yang memadai.

"Kalau PLTMG kapasitas 50 megawatt sukses dibangun di Timika, sudah tentu akan ada banyak investor yang masuk. Ini juga positif dalam rangka menyerap tenaga kerja lokal sehingga angka pengangguran di Kota Timika bisa ditekan. Jujur saja, selama ini pencari kerja di Timika hanya mengharapkan lowongan kerja di PT Freeport dan perusahaan-perusahaan subkontraktornya. Padahal ada banyak potensi yang bisa dikembangkan," tutur Salmon.

Menteri ESDM Ignatius Jonan saat transit di Bandara Mozes Kilangin Timika belum lama ini memastikan bahwa proyek PLTMG Timika akan rampung sebelum 2019.

"PLTMG Timika sebelum 2019 sudah jalan," kata Jonan.

Hal itu, katanya, sejalan dengan target pemerintah untuk meningkatkan rasio elektrifikasi kelistrikan di Papua hingga 2019.

Sementara itu Asisten II Setda Mimika Marthen Paiding mengatakan untuk proses pembebasan lahan PLTMG di kawasan Pelabuhan Paumako, Pemkab Mimika telah menyelesaikan proses konsultasi publik untuk lokasi pembangunan.

"Sekarang prosesnya di Badan Pertanahan Nasional (BPN) Mimika untuk pembentukan satgas A dan satgas B yang akan bertugas melakukan verifikasi dan advokasi. Setelah itu baru masuk tahapan apraisal," jelas Marthen.

Marthen mengatakan, pihaknya telah mengusulkan pengalihan fungsi hutan seluas 35.000 ha, namun Kementerian Lingkungan Hidup hanya menyetujui pengalihan fungsi hutan yang sebelumnya adalah hutan lindung seluas 12.000 ha menjadi hutan produksi. (*)

Pewarta : Pewarta: Evarianus Supar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024