Jayapura (Antara Papua) - Pimpinan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Papua mengklaim persediaan bawang putih di wilayah tersebut relatif terbatas sejak awal puasa Ramadhan.

"Ada kemungkinan produksi atau panen bawang putih ini terganggu oleh cuaca buruk yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Papua Max Olua, di Jayapura, Jumat.

Ia menyebut kelangkaan bawang putih ini tidak hanya terjadi di Bumi Cenderawasih, namun juga hampir di seluruh wilayah Indonesia.

Untuk mengantisipasi kelangkaan ini, Max mengaku pihaknya bekerja sama dengan Bulog Papua akan mendatangkan stok bawang putih sebanyak 11 ton.

"Kami berharap dengan masuknya 11 ton bawang putih ini dapat menstabilkan harga bumbu dapur yang mulai beranjak naik hingga Rp100 ribu per kilogram," ujarnya.

Dia menjelaskan 11 ton bawang putih ini direncanakan akan mulai masuk ke Papua paling cepat pekan depan agar dapat menstabilkan harga yang mulai naik.

"Jadi waktu stok bawang putih ini mulai langka di pasaran, harganya pun mulai naik yang biasanya hanya Rp30 ribu per kilo gram, kini mencapai Rp100 ribu per kilo gram," katanya lagi.

Max menambahkan, kecil kemungkinannya jika ada pihak-pihak tertentu yang sengaja menimbun stok bawang putih hingga memicu kelangkaan yang berdampak pada kenaikkan harga, karena kelangkaan tersebut terjadi secara nasional. (*)

Pewarta : Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024