Jayapura (Antara Papua) - Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Cabang Jayapura mengungkapkan transaksi saham di Provinsi Papua kini mencapai Rp90 miliar/bulan, atau terus mengalami peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya.

"Kini transaksi saham kita (di Papua) rata-rata Rp90 miliar/bulan, padahal di 2015 masih di bawah Rp10 miliar, lalu 2016 Rp40 miliar," ujar Kepala Perwakilan BEI Jayapura, Kresna Aditya Payokwa, di Jayapura, Minggu.

Ia menilai tren peningkatan transaksi saham di Papua menunjukan makin banyak masyarakat yang mengerti tentang industri tersebut dan memilih menginvestasikan uangnya di pasar modal.

"Sekarang lebih banyak yang beli saham, ini menandakan banyak orang ingin berinvestasi di saham. Kita lihat beberapa waktu belakangan perusahaan asing gencar sekali untuk masuk ke pasar modal kita," kata dia.

Menurut dia, jumlah investor yang masuk ke pasar modal pun terus bertambah dan tidak menutup kemungkinan BEI akan membuka kantor perwakilan di kabupaten lain di Papua.

"Jumlah nasabah hingga April 2017 sekitar 2.690, ada peningkatan sekitar 100 investor dibandingkan bulan sebelumnya," ujarnya lagi.

Kresna meyakini jumlah transaksi saham di Papua masih belum maksimal karena keterbatasan sumber daya manusia (SDM)

"Kita melihat jumlah transaksi tersebut bisa ditingkatkan lagi dengan melihat adanya SDM yang cukup," katanya. (*)

Pewarta : Pewarta: Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024