Wamena (Antara Papua) - Kepolisian Resor (Polres) Jayawijaya, Provinsi Papua, membubarkan massa pengancam Bupati Lanny Jaya Befa Yigibalom yang menduduki Bandar Udara (Bandara) Wamena.

Kapolres Jayawijaya AKBP Yan Pieter Reba di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Selasa mengatakan massa menduduki bandara sebab beredar informasi bahwa bupati terpilih 2017 Befa Yigibalom, akan membawa dana pemkab untuk "diserahkan" kepada Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) di Jayapura.

"Tadi pagi beredar informasi (antara sesama massa) bahwa bupati Lanny Jaya akan berangkat dari Bandara Wamena ke Jayapura dengan membawa uang empat miliarrupiah untuk pembayaran DKPP sehingga masyarakat turun (datang dari Lanny Jaya) beramai-ramai dan menjaga di bandara agar bupati dan pendukungnya tidak ke Jayapura atau uang itu tidak keluar," kata Yan.

Tidak terima dengan aksi yang berlangsung, massa pendukung Bupati Befa Yigibalom juga datang dari Lanny Jaya dengan membawa senjata tajam.

"Kelompok dari pak bupati juga tidak mau kalah, mereka datang dengan peralatan tajam dan duduki bandara. Akhirnya kita mediasi, kasih tindakan peringatan selanjutnya kita berikan pengarahan lagi dan satu kelompok mau bubar, kemudian kami kawal kelompok lain juga ke penginapan masing-masing," katanya.

Kapolres mengatakan pada Senin, masyarakat yang sama mendatangi Kantor Bank Papua Wamena dan mempertanyakan kebenaran informasi yang beredar tentang dana Rp4 miliar yang akan disalurkan bank itu ke Lanny Jaya, sebab diduga berkaitan dengan pelaksanaan pilkada Lanny Jaya yang sudah selesai bulan lalu.

"Dana empat miliar itu hendak dikirim dari Wamena untuk operasional bank di Kantor Cabang Pembantu (KCP) Lanny Jaya, namun ada informasi lain yang bocor sehingga dipolitisasi informasi itu bahwa dana tersebut milik pemda Lanny Jaya yang diperuntukan untuk pembayaran DKPP sehingga masyarakat turun dan menuntut supaya uang itu tidak boleh keluar," katanya. (*)

Pewarta : Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024