Wamena (Antara Papua) - Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar bersama Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI George Elnadus Supit menggelar pertemuan tatap muka dengan delapan ratusan Orang Muda Katolik (OMK) se-pegunungan tengah Papua, Sabtu.

Pertemuan tersebut berlangsung di halaman Gereja Katolik Paroki Kristus Penebus Telnyapike Hepuba, di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.

Saat tiba di Distrik Asolokobal atau tempat pertemuan, Kapolda dan Pangdam disambut dengan ritual adat berupa pemasangan kare-kare (mahkota) oleh tokoh adat setempat.

Dua pejabat tinggi itu diundang oleh tokoh agama Pastor John Djonga untuk memberikan motivasi bagi OMK agar perperan aktif dalam segala sektor pembangunan.


Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar bersama Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI George Elnadus Supit. (Foto: Antara Papua/Marius Frisson Yewun)

Kapolda Irjen Pol Boy Rafli Amar, dalam arahannya mengatakan untuk mendukung kemerdekaan bangsa Indonesia yang sudah diperjuangkan oleh pendahulu, OMK harus terus mempertahankan kebersamaan yang sudah dibangun tanpa membeda-bedakan suku, ras dan agama.

"OMK harus mengutamakan pendidikan, karena dengan pendikan kita lepas dari ketertinggalan, mendapatkan masa depan yang sangat baik. OMK juga harus hindari minuman keras," katanya.

Ia mengatakan pemuda memiliki kesempatan untuk mengisi pembangunan oleh karena itu pemuda harus membekali diri dengan hal-hal positif.

"Kepolisian berduka dan sedih kalau ada anak muda, dewasa masuk penjara. Kami polisi tidak ingin anak muda menjadi korban dan pelaku kejahatan. Oleh karena itu pemuda harus membekali diri dengan rajin beribadah karena kalau tidak rajin beribadah tentu berpeluang mengantar kita kepada hal-hal negatif," katanya.

Kepada OMK kapolda berpesan agar ikut mencegah terjadinya pembunuhan, pencurian, pemerkosaan di wilayah masing-masing.

Sementara itu, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI George Elnadus Supit, memberikan nasehat kepada OMK untuk terus maju dan bersaing secara sehat dalam era global.

"Orang mudah harus punya kejujuran, tidak boleh egois, harus disiplin, harus mempunyai keberanian untuk mengatakan benar itu benar dan salah tetap salah," katanya.

George mengharapkan pemuda royal kepada orang tua, tokoh agama, termasuk saudara dan harus menjadi teladan kebaikan serta rendah hati.

"Pemuda tidak boleh mementingkan diri sendiri, harus mampu bekerja sendiri serta menghindari perlaku mabuk-mabukan," katanya. (*)

Pewarta : Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024