Wamena (Antara Papua) - Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan tidak ada yang menyuplai amunisi kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang selama ini melakukan serangkaian penembakan di wilayah Papua.

"Tidak ada penyuplai amunisi kepada KKB. Yang jelas biasa saja (tidak banyak amunisi milik KKB)," kata Irjen Boy Rafli di Distrik Asolokobal, Kabupaten Jayawijaya, Sabtu.

Menurut dia, amunisi yang digunakan oleh KKB untuk melakukan penyerangan terhadap masyarakat sipil dan aparat TNI/Polri merupakan hasil rampasan dari personil TNI/Polri.

"Itukan (perampasan) salah satu dari ciri khas mereka (KKB)," katanya.

Walau bukan hasil suplai, Kapolda mengatakan perlu ada penyelidikan lebih dalam terkait peredaran amunisi dan senjata api di masyarakat sipil.

"Jadi sumber-sumber lain perlu dilakukan penyelidikan lebih mendalam lagi," katanya.

Sementara terkait penembakan pesawat pengangkut aparat pengawal pemungutan suara ulang (PSU) dan panitia pemilihan daerah (PPD), Jumat di Puncak Jaya, Boy mengatakan tidak ada indikasi dukungan dari oknum calon bupati kepada KKB untuk melakukan aksi tersebut.

"Kalau terkait mengapa KKB menembak, mungkin tanya kepada KBB, tidak kepada saya. Kita juga sedang melakukan penyelidikan keberadaan mereka. Kita ada punya pos-pos yang juga ada TNI, mereka sedang melakukan upaya-upaya pencarian," katanya.

Sebelumnya, pada 16 Juni pesawat pengangkut aparat keamanan pengawal PSU Distrik Lumo, Puncak Jaya ditembak oleh orang yang diduga bagian dari KKB.

Akibat penembakan, ban pesawat kempes dan bodi pesawat jenis Philatus Porter milik Susi Air berlubang.

Namun pesawat yang ditembak saat masih mengudara itu berhasil mendarat dengan baik tanpa ada korban jiwa. (*)

Pewarta : Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024