Jayapura (Antara Papua) - Prajurit TNI yang bertugas di perbatasan RI-Papua New Guinea, Yonif 405/Surya Kusuma, melaksanakan pembinaan teritorial dengan menyosialisasikan dan melatih pembuatan pupuk organik dari limbah kayu kepada warga Kampung Osso, Distrik Mindiptana, Kabupaten Boven Digoel, Papua.

Komandan Satgas (Dansatgas) Pengamanan Perbatasan Yonif 405/SK Letkol Inf Diantoro ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Papua, mengatakan Kabupaten Boven Digoel memiliki struktur tanah alluvial serta kurang subur untuk digunakan bercocok tanam, yang menyebabkan masyarakat kesulitan untuk mendapatkan hasil pertanian secara optimal.

"Melihat kondisi tersebut, Satgas Yonif 405/SK mencari solusi untuk memecahkan masalah dengan cara melaksanakan uji coba memanfaatkan limbah kayu berupa serbuk gergaji kasar yang telah dijadikan arang dikombinasikan dengan kotoran ternak kambing untuk diolah menjadi pupuk organik," katanya.

Uji coba pupuk tersebut diterapkan untuk memupuk sayuran yang ditanam di sekitar Pos Kotis Satgas Yonif 405/SK dan hasilnya terbukti dapat menyuburkan sayuran.

"Atas dasar keberhasilan tersebut, Serda Edi Setiawan, salah satu anggota Pos Kotis Satgas Yonif 405/SK berani melaksanakan sosialisasi cara pembuatan pupuk organik mulai proses pembakaran limbah kayu, pengayakan tanah yang dicampur dengan kotoran ternak kambing hingga cara penggunaanya," katanya.

Pada kegiatan tersebut lebih dari 60 warga Kampung Osso dengan penuh antusias hadir memadati pelataran Pos Kotis Satgas Yonif 405/SK untuk mengikuti sosialisasi dan pelatihan.

"Masyarakat juga dapat langsung melihat hasil tanaman yang dipupuk di kebun Pos Kotis Satgas Yonif 405/SK dan mereka menyambut baik atas digelarnya kegiatan tersebut, mengingat sosialisasi pembuatan pupuk organik baru pertama kali dilaksanakan oleh satgas pamtas," katanya.

Diantoro mengatakan Satgas Yonif 405/SK akan terus berupaya untuk membantu kesulitan masyarakat di berbagai bidang, salah satu upaya yang dilaksanakan adalah mengadakan sosialisasi pembuatan pupuk organik dengan memanfaatkan limbah kayu.

"Dengan pemanfaatan bahan-bahan tersebut untuk diolah menjadi pupuk, maka dapat membantu masyarakat menekan biaya perawatan tanaman. Disamping itu, apabila masyarakat mampu memproduksi pupuk organik kemudian dijual ke pasar, maka akan dapat menambah penghasilan ekonomi sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya. (*)

Pewarta : Pewarta: Alfian Rumagit
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024