Jayapura (Antara Papua) - Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) dari Yonif 410/Alugoro mengamankan seorang pengendara sepeda motor yang membawa lim gram ganja kering di pertigaan Arso Tami, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.
Perwira Seksi Operasi (Pasiops) Yonif 410 Lettu Ari Perdana ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Senin mengatakan pengendara sepeda motor DS 2206 RH yang diamankan dalam razia gabungan yang digelar bersama dengan kepolisian setempat.
"Saat dilaksanakan penggeledahan didapati sebuah bungkus plastik kecil berupa satu paket ganja kering seberat lima gram siap pakai," katanya.
Selain itu, dalam razia gabungan yang digelar sejak Jumat (15/7) malam itu, petugas menemukan beberapa pengendara sepeda motor membawa minuman keras merk dan senjata tajam.
"Warga yang membawa minuman keras dan senjata tajam tersebut sebelum dilepaskan diberi arahan dan peringatan agar tidak mengulangi lagi, kemudian barang-barang tersebut disita, kecuali warga yang kedapatan membwa ganja tetap ditahan," katanya.
Menurut dia, Kabupaten Keerom merupakan wilayah perbatasan sudah sangat darurat peredaran narkoba dan minuman keras termasuk senjata api dan lain sebagainya.
"Bila hal dibiarkan terjadi secara berlarut-larut di khawatirkan akan mengahancurkan satu generasi kita khususnya generasi muda yang ada di wilayah perbatasan RI-PNG. Masa depan pembangunan di wilayah perbatasan berada di tangan generasi muda kita, tapi bila mereka terjerat dengan narkoba dan minuman keras cepat atau lambat wilayah ini akan mengalami kehancuran," katanya. (*)
Perwira Seksi Operasi (Pasiops) Yonif 410 Lettu Ari Perdana ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Senin mengatakan pengendara sepeda motor DS 2206 RH yang diamankan dalam razia gabungan yang digelar bersama dengan kepolisian setempat.
"Saat dilaksanakan penggeledahan didapati sebuah bungkus plastik kecil berupa satu paket ganja kering seberat lima gram siap pakai," katanya.
Selain itu, dalam razia gabungan yang digelar sejak Jumat (15/7) malam itu, petugas menemukan beberapa pengendara sepeda motor membawa minuman keras merk dan senjata tajam.
"Warga yang membawa minuman keras dan senjata tajam tersebut sebelum dilepaskan diberi arahan dan peringatan agar tidak mengulangi lagi, kemudian barang-barang tersebut disita, kecuali warga yang kedapatan membwa ganja tetap ditahan," katanya.
Menurut dia, Kabupaten Keerom merupakan wilayah perbatasan sudah sangat darurat peredaran narkoba dan minuman keras termasuk senjata api dan lain sebagainya.
"Bila hal dibiarkan terjadi secara berlarut-larut di khawatirkan akan mengahancurkan satu generasi kita khususnya generasi muda yang ada di wilayah perbatasan RI-PNG. Masa depan pembangunan di wilayah perbatasan berada di tangan generasi muda kita, tapi bila mereka terjerat dengan narkoba dan minuman keras cepat atau lambat wilayah ini akan mengalami kehancuran," katanya. (*)