Wamena (Antara Papua) - Legislator di DPRD Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, Korneles Gombo mengatakan semangat petani Jayawijaya untuk membuka lahan pertanian berkurang sehingga dinas terkait perlu mencarikan solusi terhadap persoalan yang terjadi di sana.

"Kami melihat kehidupan masyarakat 40 distrik di Jayawijaya yang berkebun sudah tidak ada dan kebanyakan masyarakat hanya mondar-mandir di daerah kota," kata Korneles di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya.

Saat penyampaian pandangan fraksi di Gedung DPRD setempat, Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengatakan, salah satu solusi yang ditawarkan adalah pembagian beras sejahtera (renstra) langsung ke lokasi perkebunan.

"Kami harapkan setiap kepala distrik dan kepala kampung supaya pembagian renstra diarahkan kepada masyarakat yang sedang melakukan aktivitas berkebun, agar tradisi berkebun yang hilang dapat dikembalikan," katanya.

Menurut dia, jika persoalan itu tidak segera tidak diatasi melalui ajakan-ajakan positif maka masyarakat di sana sudah tidak akan berkebun lagi karena lebih mengharapkan sesuatu yang instan.

"Kami fraksi PKB berpandangan bahwa mulai sekarang arahkan masyarakat ke kebun supaya beras itu juga diarahkan ke sana. Jangan asal bagi saja," katanya.

Korneles mengatakan, sebagian besar masyarakat Jayawijaya yang tersebar di 328 kampung adalah petani, namun belakangan ini pengembangan pertanian di sana berkurang.

"Teman-teman eksekutif menyadari betul apa yang kami sampaikan ini, karena kami tidak buat-buat (mengada-ada). Dahulu kalau kita bicara masyarakat Jayawijaya, yang berkebun paling banyak, bahkan boleh dibilang kantor mereka ada di sana (di hutan)," katanya. (*)

Pewarta : Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024