Jayapura (Antara Papua) - Sejumlah anggota Polres Mappi bersama ibu-ibu Bhayangkari mengikuti sosialisasi yang digelar oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Korwil Mappi di aula rupatama Mapolres Mappi, Papua, Kamis.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal di Jayapura, mengatakan, sosialisasi itu digelar dengan harapan anggota Polri di Polres Mappi mengerti soal BPJS kesehatan.
"Sosialisasi BPJS Kesehatan itu perlu untuk memberikan pemahaman kepada anggota di daerah, agar nanti bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dan benar," katanya.
Menurut dia, pada momentum itu ada beberapa anggota yang bertanya soal bagaimana cara mendapatkan pelayanan kesehatan ketika sakit, sementara rumah sakit milik Polri belum tersedia.
"Hal ini langsung di jawab oleh pematerinya dari BPJS Kesehatan Koril Merauke," kata Kamal.
Bidang Kepesertaan dan Pemasaran BPJS Kesehatan Wilayah Merauke Jimmy Foe mengatakan, Kegiatan itu untuk memperluas cakupan kepesertaan dan meningkatkan pengetahuan tentang prosedur pelayanan kesehatan BPJS, khususnya kepada anggota Polri dan Ibu-ibu Bhayangkari di Mapolres Mappi.
Dengan sistem dan mekanisme yang baru oleh BPJS membuat masyarakat mengerti mekanisme dalam memanfaatkan layanan kesehatan. Jika dahulu setiap PNS, Polri, TNI dan masyarakat dapat menggunakan layanan langsung ke rumah sakit, namun dengan mekanisme baru (JKN/BPJS) sistem layanan jadi berbeda.
"Mekanisme layanan kesehatan era JKN setiap pasien yang sakit harus ditangani di fasilitas kesehatan tingkat pertama atau Puskesmas dan klinik. Jika dianggap memerlukan penanganan lanjutan baru dirujuk kerumah sakit," katanya.
Fasilitas kesehatan tingkat pertama atau Puskesmas terdekat ini sangat penting mengingat rumah sakit Polri (Bhayangkara) belum tersedia di Kabupaten Mappi.
"Dengan berobat ke Puskemas dimungkinkan sistem rujukan dari tingkat pertama dapat berjalan. Mekanisme seperti ini yang nantinya harus ditaati anggota polri dan keluarganya jika menggunakan layanan BPJS," katanya.
Dia menambahkan untuk memastikan program berjalan baik, BPJS Kesehatan siap melakukan evaluasi dan monitoring apakah program tersebut dapat berjalan baik atau tidak. (*)
Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal di Jayapura, mengatakan, sosialisasi itu digelar dengan harapan anggota Polri di Polres Mappi mengerti soal BPJS kesehatan.
"Sosialisasi BPJS Kesehatan itu perlu untuk memberikan pemahaman kepada anggota di daerah, agar nanti bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dan benar," katanya.
Menurut dia, pada momentum itu ada beberapa anggota yang bertanya soal bagaimana cara mendapatkan pelayanan kesehatan ketika sakit, sementara rumah sakit milik Polri belum tersedia.
"Hal ini langsung di jawab oleh pematerinya dari BPJS Kesehatan Koril Merauke," kata Kamal.
Bidang Kepesertaan dan Pemasaran BPJS Kesehatan Wilayah Merauke Jimmy Foe mengatakan, Kegiatan itu untuk memperluas cakupan kepesertaan dan meningkatkan pengetahuan tentang prosedur pelayanan kesehatan BPJS, khususnya kepada anggota Polri dan Ibu-ibu Bhayangkari di Mapolres Mappi.
Dengan sistem dan mekanisme yang baru oleh BPJS membuat masyarakat mengerti mekanisme dalam memanfaatkan layanan kesehatan. Jika dahulu setiap PNS, Polri, TNI dan masyarakat dapat menggunakan layanan langsung ke rumah sakit, namun dengan mekanisme baru (JKN/BPJS) sistem layanan jadi berbeda.
"Mekanisme layanan kesehatan era JKN setiap pasien yang sakit harus ditangani di fasilitas kesehatan tingkat pertama atau Puskesmas dan klinik. Jika dianggap memerlukan penanganan lanjutan baru dirujuk kerumah sakit," katanya.
Fasilitas kesehatan tingkat pertama atau Puskesmas terdekat ini sangat penting mengingat rumah sakit Polri (Bhayangkara) belum tersedia di Kabupaten Mappi.
"Dengan berobat ke Puskemas dimungkinkan sistem rujukan dari tingkat pertama dapat berjalan. Mekanisme seperti ini yang nantinya harus ditaati anggota polri dan keluarganya jika menggunakan layanan BPJS," katanya.
Dia menambahkan untuk memastikan program berjalan baik, BPJS Kesehatan siap melakukan evaluasi dan monitoring apakah program tersebut dapat berjalan baik atau tidak. (*)