Jayapura (Antara Papua) - Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif 410/Alugoro menggelar pengobatan massal di Kampung Ubiau dan Kampung Sawanawa, Distrik Arso, Kabupaten Keerom, Papua, Senin (24/7).

Penyelenggara kegiatan itu menggandeng Dinas Kesehatan Kabupaten Keerom yang dipimpin oleh Wakil komandan Satgas Pamtas Yonif 410/Alg Mayor Inf Acuk Adriyanto yang tak jauh dari perbatasan RI-PNG.

"Ini merupakan kegiatan serbuan teritorial di kampung yang sangat terpencil dan jauh dari kota dengan medan berupa deretan perbukitan menyusuri jalan diperkeras serta jalan tanah bila musim hujam becek berlumpur yang sangat sulit dilalui kendaraan," kata Mayor Inf Acuk

Pengobatan massal itu menghadirkan tim kesehatan Satgas yang dikoordinasikan oleh Letda (Ckm) dr Rinto Khoirudin Manurung dengan dibantu oleh Dantonkes Letda Ckm Sapuwan dan personel lainnya.

"Sedangkan dari Dinas Kesehatan hadir, Ibu Suartati S.Giz yang merupakan ahli gizi dari Puskesmas Arso dan Bidan Mu`hasima AMd.Keb yang melaksanakan pengobatan dan sosialisasi gizi anak kepada warga di kedua kampung," katanya.

Tim kesehatan Satgas dan Dinkes Keerom, kata dia, siap mewujudkam visi kesehatan Kabupaten Keerom yakni `Terwujudnya Masyarakat Keerom Sehat, Mandiri dan Sejahtera` harus bisa menjangkau sampai ke pelosok-pelosok kampung meskipun dengan berbagai macam resiko.

"Masyarakat sangat antusias menyambut kegiatan pengobatan gratis ini, baik orang tua maupun anak-anak beramai-ramai ketempat pengobatan," katanya.

Di sela-sela kegiatan pengobatan juga diadakan penyerahan bantuan kepada anak sekolah di kedua kampung berupa buku pelajaran dan alat tulis lainnya, serta bingkisan yang berisi minuman susu dan makanan penambah gizi.

"Kegiatan ini selain bertujuan untuk memperingati Hari Anak Nasional juga di harapkan mampu membantu Pemerintah Kabupaten Keerom dalam mencerdaskan dan menyehatkan masyarakat," katanya.

Acuk juga mengemukakan di tempat dan waktu yang sama di SD Santo Petrus Kampung Ubiau juga dilaksanakan kegiatan mengajar yang pimpin oleh Serda Ardi.

Para siswa-siswi SD ini mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan ceria dan semangat karena ini merupakan pengalaman yang pertama, hal ini nampak dari raut wajah mereka, selain itu pada saat sesi tanya jawab mereka banyak yang aktif.

Sementara itu, Kepala SD Santo Petrus Ubiau, Axamina Lunsru A.Md, Pd menyampaikan bahwa selama menjadi guru, baru pertama kali kegiatan pengobatan massal dilaksanakan karena Satgas sebelumnya belum pernah ada yang berkunjung ketempat itu.

"Jumlah murid di SD tersebut ada 72 orang, sedangkan guru hanya 3 orang. Hal ini sangat menyulitkan proses mengajar. Para guru tinggal di Arso Kota, tiap hari pulang pergi harus ngojek dengan ongkos Rp100 ribu, sedangkan gaji sangat minim, belum jalan tanah bila hujan becek, jauh dan sulit dijangkau, selain itu belum adanya sarana penerangan listrik," katanya. (*)

Pewarta : Pewarta: Alfian Rumagit
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024