Timika (Antara Papua) - Komandan Korem 174/ATW Brigjen TNI Asep Setia Gunawan didampingi Kasi Intel Korem 174/ATW Kolonel Inf Ayub Akbar dan Dandim 1710/Mimika Letkol Inf Windarto mengunjungi kediaman Almarhum Theodorus Cakakem, di Kampung Asmat Pomako, korban meninggal akibat tertembak saat terjadinya pertikaian antar kelompok nelayan di Pomako pada Rabu (9/8).  

Danrem beserta rombongan tiba dirumah duka dan disambut keluarga korban dan tokoh masyarakat Asmat, pada Kamis (10/8).

Pada kesempatan tersebut Brigjen Asep menyampaikan bahwa dirinya datang langsung dari Merauke ke Timika untuk menyampaikan rasa belasungkawa yang sangat mendalam mewakili institusi TNI AD.

"Kejadian ini tidak kita inginkan bersama dan ada anggota TNI juga yang menjadi korban dalam kejadian tersebut," ujarnya.



Jenderal bintang satu ini berharap pihak keluarga korban dapat berbesar hati dan secara bersama-sama mengajak warga lainya untuk mendinginkan suasana jangan sampai ada pihak lain yang memanfaatkan situasi untuk kepentingan lain.

Sebagai bentuk simpati kepada keluarga korban Brigjen Asep juga memberikan bantuan kepada keluarga korban yang diterima langsung oleh keluarga diwakili Adam Shir.

Asep berharap agar pihak keluarga dapat menerima bantuan yang diberikan dan akan melihat apa yang diperlukan dalam kegiatan doa yang akan dilaksanakan.

Tak lupa Asep mengajak semua yang hadir mendoakan almarhum dan yang luka agar segera sembuh serta menjaga situasi yang kondusif bersama sama.

Sementara itu, pertikaian antarkelompok nelayan di Pomako itu juga mengakibatkan dua orang prajurit TNI terluka yakni Serka Yusuf yang mengalami luka bacok di kepala saat bergumul dan dikeroyok massa sehingga terpaksa yang bersangkutan mengeluarkan tembakan.

Korban lainnya dari pihak TNI yakni Kopda Andi. Bahkan Andi bernasib lebih buruk dari yang dialami oleh atasannya Serka Yusuf.

Andi menderita luka bacok di kepala, luka sabet di lengan dan luka di punggung akibat tusukan tombak.

Menurut diagnosa dokter yang merawat di RSUD Timika, Kopda Andi berpotensi mengalami cacat seumur hidup atau lumpuh total karena akibat luka tusuk di punggung telah merusak beberapa saraf tertentu.

Hingga kini kaki Andi tidak bisa digerakkan, dan untuk mendapat perawatan medis yang lebih baik direncanakan Kopda Andi akan dievakuasi ke Surabaya untuk mendapat perawatan lebih lanjut. (*/adv)

Pewarta :
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024