Serui (Antara Papua) - Sebanyak 77 anggota tentara pembebasan nasional (TPN) Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang berupaya memisahkan Papua dari NKRI, menyatakan diri kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi, pada Kamis,  disertai penyerahan 32 pucuk senjata api baik rakitan maupun organik beserta amunisinya.

Pernyataan kembalinya para mantan anggota OPM itu dipusatkan di lapangan sepak bola Kampung Wadapi, Distrik Anggaisera, Kabupaten Kepulauan Yapen, yang ditandai dengan pembacaan ikrar kesetiaan yang ditandatangani Kris Sineri didepan Dandrem 173/PVP Brigjen TNI I Nyoman Chantiyasa, Bupati Kepulauan Yapen Tonny Tesar, Dandim Serui Letkol Inf Hari Wibowo dan Kapolres Kep.Yapen AKBP Darman serta pejabat di lingkungan pemda.

Dalam ikrar tersebut, para mantan anggota OPM menyatakan setia kepada NKRI dan mendukung Pancasila sebagai ideologi negara, menolak kelompok antipembangunan yang mengatasnamakan perjuangan kemerdekaan Papua dan menjadi musuh bersama, menghentikan aksi aksi bersenjata dan siap mendukung pembangunan di Kabupaten Kepulauan Yapen.


Danrem 173/PVP, Brigjen TNI I Nyoman Cantiasa beserta Forkompimda Kabupaten Kepulauan Yapen memakaian kaos merah putih, ikat kepala merah putih, dan bendera merah putih kepada 77 orang mantan TPN/OPM.

Kemudian para mantan OPM itu juga berjanji mengajak saudara yang masih di hutan agar segera turun dan kembali ke pangkuan NKRI dan meminta kepada aparat keamanan ( TNI/Polri) agar menjamin keamanan anggota TPN/OPM yang kembali dan menyerahkan senjata api atau amunisi secara sukarela.

Seusai pembacaan ikrar, Kris Sineri yang merupakan panglima tertinggi dari kelompok Yapen Selatan menyerahkan satu pucuk senjata api jenis revolver dan satu bendera bintang kejora yang sebelumnya disimpan didalam tas noken.

Danrem 173 Biak Brigjen TNI Nyoman Chantiyasa seusai menerima senpi meminta para mantan OPM itu mengajak sanak keluarganya untuk turun gunung dan mendukung pembangunan di daerah ini.

"Kita akan membangun dari wilayah timur sehingga mari bersama sama mendukungnya, apalagi kita semua bersaudara,kita Indonesia, " ujarnya.

Danrem Biak mengajak para mantan OPM untuk menghentikan konflik apalagi kini banyak anak anak yang menjadi generasi muda Yapen.

"Mari bersatu membangun Yapen sehingga masyarakat dapat merasakan pembangunan dan tidak lagi merasa ketakutan," kata Brigjen TNI Nyoman Chantiyasa.



TPN/OPM wilayah Yapen Timur pimpinan Korinus Sireri alias Kris Nussy yang kembali ke pangkuan NKRI disertai penyerahan senjata api 18 pucuk. 2 pucuk standar jenis pistol Glock 27 buatan Austria dan revolver, dan 16 pucuk senjata rakitan.

Kampung Wadabi, Distrik Anggaisera sebelumnya merupakan basis TPN/OPM pimpinan Maikel Marani yang ditembak tahun 2016.

Untuk mencapai Kampung Wadabi dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan baik roda dua maupun empat sekitar satu setengah jam perjalanan. (*)

Pewarta : Pewarta: Evarukdijati
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024