Jayapura (Antara Papua) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Papua memprediksi pertumbuhan ekonomi Papua pada triwulan III 2017 berkisar 2,9-3,3 persen atau lebih rendah dari pertumbuhan pada periode sebelumnya yang mencapai 4,91 persen.

"Ini dipengaruhi oleh `base effect`, dimana pertumbuhan pada periode yang sama tahun lalu cukup tinggi (20,4 persen)," kata Kepala KPw BI Papua Joko Supratikto, di Jayapura, Selasa.

Ia menjelaskan BI memandang permasalahan yang sedang terjadi di PT Freeport Indonesia akan sangat mempengaruhi laju perekonomian Papua.

"Melemahnya kinerja ekspor luar negeri menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya pertumbuhan seiring permasalahan ketenagakerjaan dan operasional produksi lapangan usaha pertambangan," kata dia.

Menurutnya kinerja lapangan usaha pertambangan dan penggalian masih menjadi pendorong utama pertumbuhan perekonomian Papua.

Joko menyebut pada triwulan II 2017, kinerja lapangan usaha pertambangan dan penggalian tumbuh 6,75 persen dibanding periode yang sama pada 2016.

Ia pun menambahkan pada triwulan II 2017, lapangan usaha konstruksi mengalami penurunan dari 9,42 persen menjadi 3,84 persen.

"Hal itu disebabkan oleh rendahnya realisasi belanja APBD Provinsi Papua selama triwulan II 2017," kata joko. (*)

Pewarta : Pewarta: Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024