Wamena (Antara Papua) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya, Provinsi Papua, menganggarkan Rp420 juta dari dana otonomi khusus Papua untuk belanja atau penyediaan bibit kopi lokal.

Kepala Dinas Pertanian (Distan) Jayawijaya Hendri Tetelepta di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Senin, mengatakan bibit kopi Arabika itu akan diberikan kepada petani kopi yang tersebar di beberapa distrik.

"Dana itu khusus untuk penyediaan bibit kopi Arabika. Lokasinya ada 12 di kawasan Lembah Baliem dan pelaksanaanya sudah jalan," kata Hendri

Pada tahun-tahun sebelumnya, penyediaan bibit kopi Arabika dilakukan langsung oleh petani lokal bekerja sama dengan Distan, namun pada tahun 2017 ditangani oleh pihak ketiga.

"Tahun 2017 ini kebijakan dan harus kami jalankan yaitu semua pengadaan benih baik tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan itu semua di pihak ketiga dan pihak ketiga tidak melakukan pembinaan bagi petani kopi kita," paparnya.

Pembinaan akan dilakukan oleh penyuluh pertanian dari Dinas Pertanian.

"Seharusnya di 40 distrik ada kantor penyuluh, tetapi sampai 2017 kita hanya punya 11," katanya.

Ia memastikan jumlah lahan kopi Arabika di Jayawijaya adalah 1.918 hektare namun hanya 300-an hektare yang masih aktif.

"Pada tahun 2016, produksi kopi Arabika adalah 125,6 ton pertahun. Itu jumlah kopi secara keseluruhan dari Kabupaten Jayawijaya, Lanny Jaya dan Yalimo yang kami kirim ke luar kabupaten," katanya.

Sebelumnya, dalam kunjungan kerja Menteri BUMN Rini Soemarno ke Papua, ia menyempatkan waktu untuk mengunjungi salah satu pabrik kopi Arabika di Jayawijaya.

Peninjauan pabrik kopi itu untuk memperoleh informasi dari pengusaha dan petani kopi tentang kesulitan dalam menggeluti usaha kopi.

"Salah satu permasalahan yang dihadapi adalah biaya angkut ke kota itu mahal. Nah ini sedang kita carikan jalan supaya masyarakat Jayawijaya bisa mendapat keuntungan yang baik," katanya. (*)

Pewarta : Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024