Wamena (Antara Papua) - DPRD Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, segera memanggil pejabat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat untuk menanyakan keluhan siswa yang beredar di media sosial terkait guru di Distrik Bolakme yang mangkir dari tugas dalam jangka waktu lama.

"DPRD akan panggil kabid karena kewenangan SMA itu ada di provinsi. Sehingga kita bisa cari guru yang bagus agar dia laksankan tugas di sana," kata Ketua I DPRD Kabupaten Jayawijaya Matias Tabuni di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Selasa.

Menurut dia, DPRD belum mendapat informasi pasti penyebab sehingga guru-guru di sana tidak berada di tempat untuk melaksanakan tugas.

"Kami sudah baca di media sosial bahwa anak-anak mengelu karena mereka mau belajar tetapi guru tinggalkan tempat tugas," katanya.

Ia berharap persoalan penikaman terhadap seorang anak yang terjadi beberapa waktu lalu di sana, bukan penyebab sehingga guru-guru meninggalkan tempat tugas.

"Sebenarnya guru-guru lain itu tidak ada masalah di sana, mereka bisa melaksanakan tugas. Tetapi banyak dari mereka yang tinggalkan tugas," katanya.

Matias mengatakan, DPRD akan terus mendorong agar pendidikan di Distrik Bolakme bisa berjalan normal kembali seperti biasa.

"Di Bolakme itu masih sangat kekurangan tenaga guru, sehingga kami akan panggil dinas terkait untuk membahas hal-hal yang terjadi di sana, termasuk kurangnya tenaga guru," katanya.

Sebelumnya beredar pesan di media sosial yang bertuliskan, "Selamat malam bapa kami di SMA N Bolakme ingin belajar tetapi guru guru kami tidak mau adir jadi kami membutuhkan guru-guru dan ketinggalan pelajaran jadi bapa tolong kami kami minta guru guru baru yang lama kasih pinda ke tempat lain kami ingin belajar bapa tolong kami". (*)

Pewarta : Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024