Timika (Antara Papua) - PT Pertamina (Persero) Regional VIII Maluku-Papua menjamin ketersediaan atau stok bahan bakar minyak jenis solar, premium, pertalite di wilayah Timika dan sekitarnya adalah aman untuk kebutuhan hingga tujuh hari ke depan.

"Secara umum cukup aman hingga lebih dari satu pekan ke depan," kata Sales Executive Retail (SER) II Papua Pertamina MOR VIII Fresly Leo Chandra Hutapea yang dihubungi dari Timika, Rabu.

Fresly mengatakan pasokan BBM ke Timika selama ini selalu lancar dari Tual maupun Ambon.

Ia juga menyoroti semakin besarnya minat warga Kota Timika menggunakan bahan bakar pertalite untuk kendaraan mereka.

Hanya dalam waktu dua bulan sejak Pertamina memasok pertalite ke Timika pada 22 Juli lalu, mayoritas pemilik kendaraan di Timika dan sekitarnya kini beralih menggunakan pertalite.

"Timika merupakan salah satu kota di Papua yang konsumsi pertalitenya paling tinggi sekitar 62 persen setelah Biak yang sudah mencapai 80 persen. Jayapura baru sekitar 56-57 persen. Respon warga Timika terhadap produk ini sangat baik," jelasnya.

Sebelum 22 Juli, katanya, Pertamina hanya menyediakan BBM jenis premium dan solar untuk berbagai jenis kendaraan di Kota Timika.

Setiap hari Jober Pertamina di Pelabuhan Paumako memasok sekitar 80-85 kilo liter premium untuk kebutuhan empat Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) di Kota Timika.

Namun sejak memasuki bulan September, pasokan premium ke tiga SPBU (satu SPBU belum menjual pertalite) per hari mencapai 50-55 kilo liter. Ada pun pasokan premium hanya sekitar 30-35 kilo liter per hari.

"Kami memberikan pilihan terbaik kepada warga. Kehadiran pertalite bukan untuk menggantikan premium. Meskipun dengan harga yang lebih mahal, sekarang warga beralih ke pertalite karena kualitasnya lebih bagus, lebih irit dan didukung dengan daya beli warga Kota Timika yang jauh lebih tinggi dibanding daerah lain di Papua," jelas Fresly.

Pihak Pertamina Wilayah Maluku Papua berkomitmen untuk terus memperkenalkan produk pertalite agar benar-benar diterima oleh warga setempat.

Menurut Fresly, sejauh ini tinggal satu SPBU di Timika yang belum menjual pertalite yaitu SPBU Kilometer 8 ruas Jalan Timika-Mapurujaya-Paumako karena masih adanya keterbatasan servas dan dispencernya.

"Rencananya pada 2018 mereka mau menginvestasikan servas untuk dapat menjual produk pertalite," jelas Fresly. (*)

Pewarta : Pewarta: Evarianus Supar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024