Jayapura (ANTARA) - Penjabat Gubernur Provinsi Papua Muhammad Ridwan Rumasukun memastikan komoditi cabai aman menjelang bulan puasa pada Maret 2024.
Hal ini disampaikan pada kegiatan panen cabai milik Kelompok Tani Cabai Jaya yang berlokasi di Distrik Arso, 9 Kabupaten Keerom, Selasa (20/2).
“Panen yang ini luar biasa dimana tadi kami melakukan panen cabai pada lahan seluas 10 hektar yang tersebar di Kabupaten Keerom ,” katanya.
Menurut Ridwan, belum lagi ada lahan cabai rawit seluas 35 hektare dan cabai besar dan keriting yakni 29,5 hektare yang sedang berbunga sehingga diperkirakan pada awal bulan bisa panen.
“Penanaman cabai ini merupakan salah satu upaya Pemerintah dalam mensukseskan salah satu program strategis pemerintah pusat dan daerah,”ujarnya.
Dia menjelaskan cabe merupakan salah satu faktor yang menyebabkan inflasi untuk itu dengan lahan yang sangat luas di Provinsi Papua diharapkan dapat dimanfaatkan dengan melakukan penanaman komoditi tani.
“Jika seluruh kabupaten kota melakukan penanaman cabai maka akan berdampak terhadap ekonomi real,” katanya lagi.
Dia menambahkan apa yang dilakukan ini adalah bagian kecil yang bisa dilakukan secara bersama-sama dan berkolaborasi.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Provinsi Papua Samuel Siriwa mengatakan produksi saat ini di perkirakan ada 95 ton cabai rawit dan cabai besar 70 ton sehingga dipastikan menjelang bulan puasa stok komoditi cabai aman.
“Berdasarkan laporan perkembangan komoditas cabai di Kabupaten Keerom pada 2024 dari Januari hingga Februari ada lahan cabai rawit seluas 35 hektare dan cabai besar yakni 29,5 hektare yang sedang berbunga maka kami perkirakan dalam waktu dekat ini dilakukan panen sehingga bulan puasa serta lebaran nanti komoditi tersebut terbilang aman,” katanya.