Jayapura (Antara Papua) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua melalui Dinas Perkebunan setempat mendorong penyelesaian pembangunan pabrik kopi di Kampung Yagara, Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Papua John Nahumury, di Jayapura, Rabu, mengatakan pihaknya terus mendorong penyelesaian pembangunan pabrik kopi ini agar dapat memenuhi permintaan komoditi itu baik dari dalam maupun luar negeri.
"Nantinya jika pabrik sudah jadi dan beroperasional, maka akan dibicarakan dengan pihak terkait bagaimana pengelolaan yang berkelanjutan," katanya.
Menurut John, dengan keberadaan pabrik ini maka pihaknya mengharapkan semua produk dari daerah-daerah di pegunungan sekitarnya dapat ditampung dan diolah pada tempat tersebut.
"Di tahun kedua ini, kami mengharapkan pembangunan pabrik tersebut sudah selesai dan dapat segera dioperasionalkan karena tahapan pengupasan biji hingga berbentuk bubuk kopi atau siap diedarkan akan dilakukan di tempat tersebut," ujarnya.
Dia menuturkan pihaknya akan melakukan pembahasan kembali mengenai keberadaan pabrik kopi tersebut, termasuk nama akan yang akan digunakan untuk pemasaran ke depan, kini luasan komoditas perkebunan yakni kopi mencapai 65.067 hektar dengan produksinya per tahun sebesar 512 ton.
"Kami tengah melakukan perluasan area penanaman khususnya di Wamena, yang mana diharapkan dapat memberikan kontinuitas pengelolaan pabrik kopi tersebut," katanya lagi.
Dia menambahkan pihaknya berharap agar pengusaha-pengusaha kuat di sekitar pabrik dapat berinvestasi dan bermitra dengan masyarakat sehingga mendorong peningkatan produktivits kopi. (*)
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Papua John Nahumury, di Jayapura, Rabu, mengatakan pihaknya terus mendorong penyelesaian pembangunan pabrik kopi ini agar dapat memenuhi permintaan komoditi itu baik dari dalam maupun luar negeri.
"Nantinya jika pabrik sudah jadi dan beroperasional, maka akan dibicarakan dengan pihak terkait bagaimana pengelolaan yang berkelanjutan," katanya.
Menurut John, dengan keberadaan pabrik ini maka pihaknya mengharapkan semua produk dari daerah-daerah di pegunungan sekitarnya dapat ditampung dan diolah pada tempat tersebut.
"Di tahun kedua ini, kami mengharapkan pembangunan pabrik tersebut sudah selesai dan dapat segera dioperasionalkan karena tahapan pengupasan biji hingga berbentuk bubuk kopi atau siap diedarkan akan dilakukan di tempat tersebut," ujarnya.
Dia menuturkan pihaknya akan melakukan pembahasan kembali mengenai keberadaan pabrik kopi tersebut, termasuk nama akan yang akan digunakan untuk pemasaran ke depan, kini luasan komoditas perkebunan yakni kopi mencapai 65.067 hektar dengan produksinya per tahun sebesar 512 ton.
"Kami tengah melakukan perluasan area penanaman khususnya di Wamena, yang mana diharapkan dapat memberikan kontinuitas pengelolaan pabrik kopi tersebut," katanya lagi.
Dia menambahkan pihaknya berharap agar pengusaha-pengusaha kuat di sekitar pabrik dapat berinvestasi dan bermitra dengan masyarakat sehingga mendorong peningkatan produktivits kopi. (*)