Timika (Antara Papua) - Kepolisian Resor Mimika, Papua menyelidiki keterlibatan oknum-oknum tertentu di balik peristiwa kabur sejumlah narapidana dan tahanan dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Timika pada Minggu (17/9).

Kapolres Mimika AKBP Victor Dean Mackbon, di Timika, Minggu, mengatakan ada dugaan kabur lima tahanan dan satu napi tersebut karena difasilitasi oleh seseorang.

"Kami belum bisa memastikan apakah benar ada tokoh masyarakat yang berperan dalam pelarian para tahanan dan napi dari Lapas Timika pekan lalu. Tapi yang jelas, memang ada yang fasilitasi mereka," kata Victor.

Kapolres Mimika itu masih enggan menyebutkan identitas oknum yang membantu pelarian warga binaan Lapas Timika itu.

"Kami sudah punya gambaran siapa yang fasilitasi mereka kabur. Kami akan jelaskan dan publikasikan ke media, kami tidak mau kasus seperti ini terus didiamkan begitu saja. Sampai sekarang kami masih dalami," ujarnya pula.

Terlepas dari adanya keterlibatan oknum tertentu dalam pelarian para tahanan dan napi dari Lapas Timika pekan lalu itu, Kapolres Mimika menyayangkan sering terjadi kasus serupa selama ini di Lapas Timika.

Victor menilai berulang-ulang kejadian tahanan dan napi melarikan diri dari Lapas Timika menunjukkan sistem pengamanan di Lapas Timika tidak berjalan memadai.

"Sistem pengamanannya tidak berjalan. Sangat miris masalah internal di Lapas Timika tidak pernah diperbaiki, walaupun kasus seperti ini sudah berulangkali terjadi. Yang repot kami semua. Ini juga sangat meresahkan masyarakat, terutama para korban dari aksi kejahatan para tahanan dan napi yang kabur itu," kata Victor.

Pada Minggu (17/9) siang, sebanyak tujuh warga binaan kabur dari Lapas Timika.

Identitas ketujuh warga binaan yang kabur tersebut yakni Robby Pamotman, Jerengky Wenda, Lambuta Tabuni, Igisti Tabuni, Robert Nirigi, Pillor Gwijangge, dan Itan Kamu Gwijangge.

Itan Gwijangge merupakan nara pidana dengan masa hukuman 20 tahun penjara (kasusnya sudah berkekuatan hukum tetap) karena terlibat kasus pembantaian dan pembunuhan keluarga almarhum Tukimin dan anak-anaknya pada 2015.

Rencananya, Itan Gwijangge dalam waktu dekat akan dipindahkan ke Lapas Kelas I A Makassar, Sulawesi Selatan.

Namun belum sempat pemindahannya diproses lebih lanjut, yang bersangkutan sudah kabur.

Itan Gwijangge dan kawan-kawannya kabur usai ibadah Minggu dalam Kompleks Lapas Timika.

Usai ibadah, ketujuh orang tersebut mengikuti petugas pelayanan gereja ke arah pintu utama.

Saat itu hanya terdapat satu orang petugas jaga bernama Agustinus Yapeth Mambor.

Petugas jaga tak sanggup saat ketujuh warga binaan tersebut keluar dari Lapas melalui pintu utama.

Satu di antaranya atas nama Roby Pamotman berhasil ditangkap oleh para napi dan tahanan yang lain, lalu dibawa kembali masuk ke Lapas Timika.

Sedangkan enam orang lainnya kabur ke arah Kantor Distrik Iwaka. Mereka melepaskan semua pakaiannya di pinggir hutan, lalu kabur dalam kondisi telanjang tanpa mengenakan busana.

Adapun keluarga para warga binaan tersebut yang sengaja datang ke lapas dengan membawa parang, memilih kabur dengan mobil ke arah Jalan Naena Muktipura SP6 menuju Logpon Pigapu. (*)

Pewarta : Pewarta: Evarianus Supar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024