Biak (Antara Papua) - Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Papua Yan Piet Rawar mengungkapkan animo pemuda lulusan SMA/SMK dari berbagai kabupaten/kota di Papua untuk mengikuti program magang bekerja di Jepang meningkat.
"Program magang ke Jepang sudah 13 tahun terhenti, ya ketika Kementerian Tenaga Kerja pada 2017 membuka kembali pendaftaran magang ke Jepang jumlah pesertanya meningkat hingga 238 lulusan SMA/SMK," ujar Yan Piet Rawar saat menyaksikan tes penerimaan tenaga magang ke Jepang di Biak, Senin.
Ia mengatakan melalui ujian seleksi penerimaan peserta magang akan dapat dipilih calon peserta yang memenuhi kreteria serta memenuhi persyaratan yang diminta pemerintah Jepang.
Diantara syarat calon peserta magang ke Jepang, lanjut Yan Piet, yakni harus sehat, memiliki kemampuan akademis dan fisik, tidak bertato dan tindik serta disiplin memiliki pribadi mental yang baik.
"Saya harapkan dari ratusan pesera pemuda Papua yang mengikuti seleksi akan terpilih calon tenaga kerja yang siap secara fisik dan mental program magang keluar negeri," kata Yan Piet didampingi Pelaksana tugas Kepala Loka Latihan Kerja Usaha Kecil Menengah (LLK UKM) Biak Estiance Kbarek.
Disinggung dukungan dana untuk menunjang program magang ke Jepang, menurut Yan Piet untuk tahun ini diserahkan kepada setiap kabupaten/kota untuk menyediakan anggaran khusus persiapan perekrutan calon peserta magang.
"Untuk Provinsi Papua kami memberikan bantuan penunjang untuk pelaksanaan kegiatan hingga selesai, ya kami berharap dalam APBD Perubahan 2017 dapat dialokasikan dana otonomi khusus membantu pembiayaannya," kata Yan Piet Rawar.
Dari 238 peserta seleksi peserta magang ke Jepang berasal dari Kabupaten Supiori 12, Kabupaten Yapen dua orang, Kota Jayapura 17, Kabupaten pegunungan Bintang tiga serta seratusan dari Kabupaten Biak Numfor.
Kegiatan ujian seleksi penerimaan calon peserta magang pada tingkat Provinsi Papua dipusatkan di Kabupaten Biak Numfor dibuka Wakil Bupati Herry Ario Naap dan dihadiri perwakilan Internasional Manpower Jepang Mr Gitetsu Nishijima dan Kadisnaker Biak Iwan Is Mulyanto AP. (*)
"Program magang ke Jepang sudah 13 tahun terhenti, ya ketika Kementerian Tenaga Kerja pada 2017 membuka kembali pendaftaran magang ke Jepang jumlah pesertanya meningkat hingga 238 lulusan SMA/SMK," ujar Yan Piet Rawar saat menyaksikan tes penerimaan tenaga magang ke Jepang di Biak, Senin.
Ia mengatakan melalui ujian seleksi penerimaan peserta magang akan dapat dipilih calon peserta yang memenuhi kreteria serta memenuhi persyaratan yang diminta pemerintah Jepang.
Diantara syarat calon peserta magang ke Jepang, lanjut Yan Piet, yakni harus sehat, memiliki kemampuan akademis dan fisik, tidak bertato dan tindik serta disiplin memiliki pribadi mental yang baik.
"Saya harapkan dari ratusan pesera pemuda Papua yang mengikuti seleksi akan terpilih calon tenaga kerja yang siap secara fisik dan mental program magang keluar negeri," kata Yan Piet didampingi Pelaksana tugas Kepala Loka Latihan Kerja Usaha Kecil Menengah (LLK UKM) Biak Estiance Kbarek.
Disinggung dukungan dana untuk menunjang program magang ke Jepang, menurut Yan Piet untuk tahun ini diserahkan kepada setiap kabupaten/kota untuk menyediakan anggaran khusus persiapan perekrutan calon peserta magang.
"Untuk Provinsi Papua kami memberikan bantuan penunjang untuk pelaksanaan kegiatan hingga selesai, ya kami berharap dalam APBD Perubahan 2017 dapat dialokasikan dana otonomi khusus membantu pembiayaannya," kata Yan Piet Rawar.
Dari 238 peserta seleksi peserta magang ke Jepang berasal dari Kabupaten Supiori 12, Kabupaten Yapen dua orang, Kota Jayapura 17, Kabupaten pegunungan Bintang tiga serta seratusan dari Kabupaten Biak Numfor.
Kegiatan ujian seleksi penerimaan calon peserta magang pada tingkat Provinsi Papua dipusatkan di Kabupaten Biak Numfor dibuka Wakil Bupati Herry Ario Naap dan dihadiri perwakilan Internasional Manpower Jepang Mr Gitetsu Nishijima dan Kadisnaker Biak Iwan Is Mulyanto AP. (*)