Wamena (Antara Papua) - Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, mulai memberikan pembekalan kepada 11 kepala puskesmas untuk mendorong peningkatan pelayanan dan bisa terakreditasi sebagaimana kebijakan Kementerian Kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan Jayawijaya melalui Kabid Sumber Daya Kesehatan Monika Mallisa di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Senin, mengatakan pembekalan akan berlangsung selama enam hari.

"Kami berharap dengan pelatihan manajemen puskesmas hari ini, setelah kembali ke tempat tugas, kepala puskesmas bisa mengaplikasikan hasil pelatihan itu di puskesmasnya baik peningkatan kualitas pelayanan, SDM kesehatan, dan prasarana agar pada 2019 seluruh puskesmas induk di Jayawijaya sudah terakreditasi," katanya.

Materi umum yang diberikan kepada perwakilan 11 puskesmas tersebut adalah tentang kebijakan kesehatan secara umum, cara mengatur SDM dan cara mengatur peralatan, obat-obatan demi peningkatan pelayanan.

"Setelah pelayanan berjalan baik, harapan kami pada akhir 2017 puskesmas Wamena Kota dan Elekma sudah terakreditasi. Untuk tahun depan kami harap kurang lebih 4-5 puskesmas bisa terakreditasi lagi. Dan pada tahun 2019 kita berharap semua puskesmas induk atau 13 puskesmas yang sudah teregistrasi di Kemenkes terakreditasi juga," katanya.

Pembekalan yang dilakukan, menurut dia, merupakan bagian dari penerapan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang peningkatan kapasitas kapus sehubungan dengan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di puskesmas masing-masing.

"Sebenarnya ada 24 puskesmas yang musti kami hadirkan untuk mengikuti pembekalan, namun karena keterbatasan dana sehingga pelatihan kami bagi menjadi dua gelombang dan gelombang pertama yang kami laksanakan hari ini," katanya.

Langkah lain yang dilakukan agar puskesmas di Jayawijaya terakreditas adalah mendorong peningkatan pelayanan kesehatan perorangan atau masyarakat di masing-masing puskesmas serta peningkatan pendampingan dari bidang-bidang yang mengelola program pelayanan kesehatan seperti penyakit menular, kesehatan ibu dan anak, gizi. (*)

Pewarta : Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024