Jayapura (Antara Papua) - Sebanyak 38 warga di Distrik Semenage, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua, dilaporkan meninggal dunia dalam kurun waktu Mei-Agustus 2017 karena sakit, dan tidak mendapat pelayanan kesehatan.

"Mereka yang meninggal itu karena sakit, ada yang batuk-batuk, mencret, sakit kepala, sakit pinggang, yang menurut saya penyakit ringan yang bisa sembuh setelah diberikan obat, tetapi karena petugas kesehatan tidak ada, tidak ada obat-obatan sehingga penyakit mereka berakhir dengan kematian," kata Pastor John Jonga, ketika dihubungi dari Jayapura, Selasa.

Pastor yang melayani umat di wilayah Wamena, Kabupaten Jayawijaya, dan di Kabupaten Yahukimo itu mengatakan warga yang meninggal beragam usia dari orang dewasa hingga anak-anak.

Pastor peraih Yap Thiam Him Award Tahun 2011 itu mengaku mendapat laporan dari masyarakat kemudian menurunkan tim untuk melakukan investigasi dan menemukan kasus kematian puluhan warga itu.

"Saya sudah laporkan ke Bupati Yahukimo, Kepala Dinas Kesehatan Yahukimo dan sudah siap mengirimkan 100 kilogram obat-obatan ke Semenage dibawa seorang relawan kesehatan Habel Lokon," ujarnya.

Ia menyimpulkan kematian warga di Semenage itu erat kaitanya dengan minimnya pelayanan kesehatan, sebagaimana pernah terjadi pada 2013 yang tercacat sebanyak 61 warga dari berbagai usia meninggal dunia.

"Di Semenage hanya ada satu Pustu dan seorang mantri sebagai petugas kesehatan dan melayani sembilan kampung atau desa. Memang sangat berat karena dari kampung ke kampung ditempuh dengan berjalan kaki, melewati sungai, gunung, maupun lembah-lembah, namun dua tahun terakhir ini petugas di Pustu tidak ada sampai saat ini," ujarnya.

Pastor Jhon mengatakan, di Distrik Semenage dengan jumlah penduduk sekitar 3.000 orang hanya dihuni oleh warga, sementara kepala kampung, kepala distrik, petugas-petugas lainnya tidak berada di distrik tersebut.

"Ya jadi kalau warga sakit beginilah jadinya tinggal menunggu kematian karena siapa yang akan urus mereka, pemerintah di tingkat distrik dan kampung saja tidak berada di tempat," ujarnya.

Dia menambahkan, sebaiknya ada tim kesehatan yang diturunkan ke Semenage untuk melihat langsung kondisi kesehatan dan kehidupan warga sehar-hari.

"Kasihan warga sudah tinggal di wilayah terisolir tidak dapat jangkauan pelayanan kesehatan lagi, lalu siapa yang akan membantu mereka jika kondisi pemerintahannya begini, pemerintah layani siapa," ujarnya dengan dana bertanya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Aloysius Giyai ketika dihubungi via telepon selularnya mengatakan belum bisa berkomentar terkait masalah ini. (*)

Pewarta : Pewarta: Musa Abubar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024