Timika (Antara Papua) - Peresmian pengoperasian Lapangan Terbang Anggoinggin di Kampung Aroanop, Distrik Tembagapura yang pengerjaannya dilakukan oleh PT Freeport Indonesia masih terkendala izin operasional dari Dinas Perhubungan Provinsi Papua.

Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kabupaten Mimika John Rettob, di Timika, Sabtu, mengatakan lapter di Aroanop sudah tuntas pembangunannya oleh PT Freeport.

Beberapa waktu lalu telah dilakukan uji coba pendaratan (test landing) pesawat Susi Air jenis Pilatus Porter di Lapter Aroanop.

Rencananya, uji coba serupa akan dilakukan oleh pesawat Mission Aviation Fellowship (MAF) dengan jenis pesawat Cessna Grand Caravan pada Sabtu pagi ini.

"Kami berharap agar izin operasional Lapter Anggoinggin Aroanop segera diterbitkan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Papua. Kalau sudah terbit izinnya, Lapter Aroanop segera diresmikan oleh PT Freeport dan saat itu juga langsung dioperasikan," kata John.

Ia mengatakan Lapter Anggoinggin Aroanop telah didaftarkan untuk melayani penerbangan perintis yang mendapat subsidi dari APBN pada 2018.

"Pada 2018 Lapter Aroanop sudah ada pelayanan penerbangan perintis secara reguler dari Timika," ujarnya lagi.

Soal permintaan masyarakat agar PT Freeport menambah panjang landas pacu (runway) Lapter Aroanop, John mengatakan hal itu tidak memungkinkan, sebab jika permintaan itu diakomodasi maka satu-satunya solusi yang dilakukan yaitu menggusur gunung di sisi utara Lapter Anggoinggin Aroanop.

Risiko utama jika harus menggusur gunung dengan kemiringan yang cukup terjal itu, maka pasti akan terjadi longsor setiap waktu. Hal itu justru akan menambah masalah dalam hal kelancaran aktivitas penerbangan ke wilayah Aroanop.

Lapter Anggoinggin Aroanop berada pada ketinggian sekitar 2.200 kaki dari permukaan laut (dpl), memiliki panjang landasan 461 meter dan lebar 18 meter dengan kemiringan 7-9 derajat itu.

Satu lapangan terbang lainnya yang dibangun oleh PT Freeport yaitu Lapter Mulu di Kampung Tsinga yang diresmikan pada Januari 2012 berada pada ketinggian sekitar 4.000 kaki dpl.

Vice President PT Freeport Indonesia Bidang Community Relations and Human Rights Arnold Kayame beberapa waktu lalu mengatakan pembangunan Lapter Anggoinggin Aroanop merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk melayani masyarakat di wilayah dataran tinggi Mimika yang mencakup tiga desa yaitu Waa-Banti, Aroanop, dan Tsinga.

"Dengan akan segera beroperasi Lapter Aroanop maka harapan masyarakat di wilayah pegunungan Mimika akan adanya aksesibilitas yang mudah dan terjangkau selama berpuluh-puluh tahun kini sudah bisa terealisasi. Kami berharap ke depan pelayanan kepada masyarakat di sekitar Lembah Aroanop akan semakin baik dan menyentuh langsung kehidupan mereka," kata Arnold.

Ke depan, katanya, PT Freeport akan bersama-sama Pemkab Mimika mengembangkan potensi pertanian dan perkebunan di sekitar Lembah Aroanop yang cukup subur untuk tanaman kopi, teh, dan sayur-mayur. (*)

Pewarta : Pewarta: Evarianus Supar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024