Jayapura (Antara Papua) - Kapolda Papua Irjen Polisi Boy Rafli menyatakan dukungannya terhadap rencana pembentukan tim mediasi yang akan dibentuk Pemprov Papua untuk menangani konflik yang terjadi pasca pilkada di beberapa daerah.

"Kami mendukung rencana pembentukan tim mediasi dan berharap agar semua pihak dilibatkan termasuk tokoh agama dan tokoh masyarakat sehingga konflik yang terjadi tidak hanya ditangani polisi dan dibantu TNI, "kata Kapolda Papua Irjen Boy Rafli di Jayapura, Selasa.

Ia mengatakan selama ini berbagai konflik yang terjadi di Papua termasuk konflik pasca pilkada hanya ditangani aparat keamanan, sehingga dengan dibentuknya tim mediasi maka penanganannya dapat dilakukan tim tersebut.

Boy Rafli dalam sambutannya pada Rakor Forkompimda dengan tokoh masyarakat dalam rangka evaluasi dan antisipasi perkembangan situasi kamtibmas di Papua yang berlangsung di Mapolda Papua di Jayapura mengatakan tim mediasi perlu segera dibentuk sehingga dapat menangani berbagai masalah yang terjadi.

Seperti kasus palang jalan di Tolikara yang hingga kini masih terus berlangsung di ruas jalan yang melintasi Distrik Minage.

Aksi yang dilakukan sekelompok warga yang tidak puas dengan hasil pilkada, mengakibatkan arus lalu lintas di kawasan tersebut terhambat.

"Polisi masih terus melakukan negoisasi agar masyarakat mau membuka palang sehingga aktifitas masyarakat kembali lancar," kata Boy Rafli.

Sementara itu, Bupati Tolikara Usman Wanimbo menyatakan akan segera membuka palang di Distrik Minage setelah ia tiba di Karubaga.

"Tidak ada masalah karena saya akan menemui masyarakat dan meminta mereka membuka palang hingga transportasi masyarakat kembali lancar," ujar Usman yang dilantik sebagai Bupati Tolikara untuk periode keduanya pada Senin (16/10).

Distrik Minage merupakan salah satu kawasan yang dilintasi masyarakat yang pulang atau pergi ke Karubaga. (*)

Pewarta : Pewarta: Evarukdijati
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024