Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Pendidikan setempat membangun Sekolah Luar Biasa (SLB) di tiga kabupaten sebagai bagian penting dari upaya pemerintah memberikan akses pendidikan kepada anak-anak berkebutuhan khusus di wilayah setempat.
Kepala Bidang Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Papua Laorens Wantik di Jayapura, Minggu, mengatakan tiga kabupaten itu yakni Kabupaten Jayapura, Keerom dan Sarmi.
“Jumlah SLB di Papua masih jauh dari kata ideal untuk itu kami bersama pemerintah daerah di tiga kabupaten tersebut akan membangun sekolah bagi anak-anak berkebutuhan khusus,” katanya.
Menurut Laorens, dari data Dinas Pendidikan Papua saat ini hanya ada tujuh SLB.
“Saat ini jumlah anak berkebutuhan khusus di Papua yang bersekolah sebanyak 875 anak dan itu tersebar di empat daerah yakni Kota Jayapura, Kabupaten Biak Numfor, Kepulauan Yapen dan Waropen,” ujarnya.
Sedangkan untuk kabupaten lainnya masih dalam pembahasan, untuk itu pihaknya terus mendorong masyarakat agar anak berkebutuhan khusus di kampung bersekolah.
“Masih ada banyak anak berkebutuhan khusus lainnya yang belum bersekolah, sehingga kami pemerintah meminta dukungan dari masyarakat agar mendorong para orang tua mereka. Dengan bersekolah anak-anak tersebut akan terbantu sebagian kebutuhan khususnya, contohnya dapat melakukan aktivitas tertentu secara mandiri,” katanya lagi.
Dia menambahkan untuk tiga kabupaten tersebut sudah ada masuk dalam pembahasan pada Musrenbang Otsus beberapa waktu lalu, di mana pada 2025 yakni di Kabupaten Jayapura, Keerom dan Sarmi bakal dibangun.
“Pemerintah di tiga daerah itu menyatakan sudah menyediakan lahan untuk pembangunan SLB,” ujarnya lagi.