Wamena (Antara Papua) - Separuh dari jumlah penduduk yang mendiami 40 distrik dan 328 kampung di Kabupaten Jayawijaya, Papua masih membuang hajat tidak pada jamban sebab mereka belum memiliki jamban sehat.

Kepala Dinas Kesehatan Jayawijaya, dokter Willy di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Rabu, mengatakan sebagian besar masyarakat pengguna jamban sehat hanya berada di pusat ibu kota Jayawijaya.

"Kalau bicara ke perkotaan, melalui media massa mereka sudah baca sehingga mereka bisa memahami untuk penggunaan jamban sehat. Namun bagi masyarakat di daerah pinggiran sedikit susah, apalagi tingkat kesadaran membuat jamban sehat ini masih rendah," katanya.

Menurut dokter Willy, Dinas Kesehatan akan melakukan pengecekan ke distrik-distrik untuk memastikan berapa jumlah keluarga yang sudah menggunakan jamban sehat dan yang belum.

"Sosialisasi tentang penggunaan jamban sehat sudah kita lakukan, misalnya di Wolo dan Bolakme, kebetulan ada tim nusantara sehat sehingga kita mendorong mereka membuat rencana kegiatan anggaran (RKA) (termasuk jamban) itu `diinclude`(tercakup,red) kan (mengumpulkan) dengan rencana kegiatan yang puskesmas punya," katanya.

Menurut dia, jamban sehat merupakan satu kebutuhan dalam keluarga guna mewujudkan pola hidup sehat, sehingga kakus harus dimiliki oleh masayrakat.

"Minimnya pendataan jamban dan sosialisasi itu juga karena tidak semua puskesmas memiliki petugas kesehatan keliling (kesling)," katanya

Sebelumnya ia mengatakan bukan saja tenaga pusling yang kurang, sebab Dinkes Jayawijaya juga masih membutuhkan tambahan tenaga dokter, farmasi, ahli gizi. (*)

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024