Jayapura (Antara Papua) - Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano mengapresiasi kinerja Yayasan Katolik baik pelayanan di bidang pendidikan maupun kesehatan di kota tersebut.

Benhur Tomi Mano menyampaikan apresiasi itu di sela-sela perayaan ulang tahun ke-58 Gereja Katolik Paroki Gembala Baik Abepura, sekaligus peresmian Gedung Pastoran dan Aula Serba Guna di Jayapura, Minggu.

"Saya hari ini mau menyampaikan terima kasih kepada Yayasan Katolik khususnya di Kota Jayapura, yang telah membantu Pemerintah Kota Jayapura dalam peningkatan kualitas dan mutu pendidikan di kota ini," katanya.

Benhur mengatakan ada sekolah katolik pendidikan anak usia dini (PAUD), sekolah katolik taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD) katolik dan Sekolah Menengah Atas (SMA) milik yayasan katolik yang telah membantu mendorong kualitas mutu pendidikan di Jayapura.

"Sehingga Kota Jayapura merupakan barometer pendidikan di tanah Papua," ujarnya.

Selain pendidikan, kata dia, juga pelayanan rumah sakit katolik yang ada di Jayapura.

"Salah satunya Rumah Sakit Dian Harapan (RSDH) Abepura, Kota Jayapura, yang telah melayani warga Kota Jayapura, sehingga warga Jayapura sehat walafiat," ujarnya.

Menurut dia, angka harapan hidup manusia di Jayapura yang sebelumnya hanya 60 tahun sekarang 70 tahun.

"Saya juga telah bersama bapak Uskup Keuskupan Jayapura telah meletakan batu pertama pembangunan rumah sakit provita yang sebentar lagi diresmikan, rumah sakit ini khusus untuk ibu dan anak," ujarnya.

Dia menuturkan, hal ini membuktikan bahwa bagaimana sumbangsihnya orang-orang Katolik di tanah Papua untuk kemajuan dan sumber daya manusia di atas tanah ini.

"Terima kasih juga kepada umat katolik Gereja Kristus Terang Dunia Waena, Gereja Katolik Juru Selamat Kotaraja, dan juga Gereja Katedral Dok V Jayapura yang telah menjaga kota ini sehingga bersih, indah, aman dan nyaman," ujarnya.

"Atas partisipasi dalam menjaga kota ini indah, aman, dan nyaman, mari kita tingkatkan lagi kedepan," sambungnya.

Wali Kota Benhur berpesan kepada umat Katolik agar menjadi contoh, teladan, dan menjadi garam dimana pun berada.

"Kalau umat Katolik tidak buang sampah sembarangan, maka umat-umat yang lain di kota ini juga tidak membuang sampah sembarangan," katanya. (*)

Pewarta : Musa Abubar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024