Wamena (Antara Papua) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, mengunjungi korban hujan es dan angin puting beliung di Distrik Musaftak, pada Rabu.

Wakil Bupati Jayawijaya John R. Banua saat turun ke lokasi bencana, Rabu, mengaku belum bisa disimpulkan berapa rumah warga yang rusak dari tiga kampung pasca angin puting beliung yang disertai hujan es tersebut.

"Kami akan mendata lagi jumlah keseluruhan korban sehingga nanti akan dilihat lagi sehingga apa yang pemerintah miliki bisa membantu masyarakat yang tertimpa musibah ini," katanya.

Ia mengajak masyarakat Jayawijaya untuk mengantisipasi bencana alam, misalnya banjir sebab memasuki akhir tahun, curah hujan di Jayawijaya meningkat dan berpotensi menimbulkan banjir serta longsor.

"Di sini sering terjadi banjir dan kebanyakan banjir tahunan itu terjadi, sehingga saya berharap masyarakat kalau malam ada terjadi hujan, mereka harus waspada," kata John.

Habel Alua, warga Kampung Temia, Distrik Musatfak mengatakan hujan es yang besarnya melebihi bulir jagung yang disertai angin puting beliung terjadi pada Senin, pukul 15.00 hingga 16.00 WIT.

"Jadi pada saat hujan dan angin, kita tidak berada dalam rumah karena takut pohon roboh, kami semua keluar rumah ketikan angin dan menyaksikan pohon roboh menimpa `honai" (rumah) adat laki-laki hingga hancur," katanya

Sementara itu, perwakilan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jayawijaya Erna Wati Tappi mengatakan pihaknya sudah turun ke lokasi untuk bertemu korban dan melakukan pendataan rumah-rumah yang rusak akibat bencana tersebut.

"Bantuan akan disalurkan nanti, namun sebelum itu kita akan berkodinasi dengan pimpinan. Dan kita imbau masyarakat agar terus meningkatkan kewaspadaannya karena megingat curah hujan tinggi pada November hingga Februari 2018 mendatang," katanya. (*)

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024