Jayapura (Antara Papua) - Perwira Pembantu Utama (Paban) VI Survei dan Pemetaan (Surta) Mabes TNI Kolonel Ctp Ir Asep Edi Rosidin MDA melakukan kunjungan kerja ke sektor utara perbatasan RI-PNG, pada Selasa (28/11).

Kolonel Asep didampingi Katopdam XVII/Cenderawasih Kolonel Ctp Drs. Tri Basuki bersama Stafnya Mayor Ctp Eky Anshari dan Kapten Ctp M. Sadli, saat berkunjung ke wilayah tugas Satgas Yonif PR 432/Kostrad.

Pada kunjungan tersebut dilakukan pengambilan data terkait wilayah perbatasan negara, untuk mengetahui kondisi posisi patok batas dan perkembangan pembangunan di wilayah perbatasan.



Pada momentum tersebut Kolonel Asep menyampaikan bahwa pengambilan data itu terkait pos lintas batas negara (PLBN) yang dilakukan di semua wilayah perbatasan negara, seperti perbatasan RI-RDTL (Timor Leste), RI-Malaysia dan RI-PNG.

"Tentunya Yang menjadi masalah sekarang untuk perbatasan RI-PNG ini, salah satunya yaitu begitu jauhnya jarak antara patok batas RI-PNG kurang lebih 15 kilometer sehingga bisa menyulitkan masyarakat untuk mengidentifikasi atau mengetahui batas bagi kedua negara, karena apabila tidak membawa peralatan Navigasi, masyarakat akan kesulitan mengetahui posisi garis batasnya dan ini perlu adanya perapatan tugu batas atau memperbanyak Border Sign Post (BSP)," ujarnya.

Sementara itu, Dansatgas Letkol Inf Ahmad Daud mengatakan pihaknya telah melakukan pengamanan wilayah perbatasan ini dengan melakukan patroli rutin maupun patroli bersama yaitu dengan Tentara PNG.

Kegiatan itu dilakukan pada 6 patok batas dari MM1 di Skouw sampai MM3A di wilayah Bewan Baru.

"Ini untuk memastikan tidak bergesernya patok batas RI-PNG dan juga untuk mengamankan wilayah perbatasan ini dari pelintas batas ilegal, penyelundupan Ganja dan barang terlarang lainnya, tentunya yang utama tentang keamanan dan ketertiban di wilayah perbatasan ini selalu bisa terjaga," ujarnya. (*/adv)


Pewarta :
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024