Jayapura (Antara Papua) - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua memprediksi pertumbuhan ekonomi Papua pada 2018 akan lebih baik di banding 2017 dan sektor tambang akan tetap mendominasi.

"Secara agregat, pertumbuhan ekonomi Papua pada 2018 berpotensi berada di kisaran 5,0 persen-5,4 persen (yoy) lebih tinggi dibanding 2017 yang berkisar 4,0 persen-4,4 persen (yoy)," ujar Kepala KPw BI Papua Joko Supratikto, di Jayapura, Kamis.

"Dari sisi lapangan usaha, kenaikan target penjualan hasil tambang pada 2018 menjadi salah satu indikator optimisme pelaku usaha tambang dominan di Papua terhadap kondisi usaha pada 2018," sambungnya.

Ia menambahkan, untuk triwulan I 2018, pertumbuhan ekonomi Papua diperkirakan berada pada kisaran 5,3 persen-5,7 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan IV 2017.

Dari sisi lapangan usaha, kinerja tambang pada triwulan I 2018 diperkirakan masih tumbuh positif dan menjadi motor penggerak perekonomian Papua.

"Sementara sejalan dengan kinerja lapangan usaha pertambangan, kinerja ekspor diperkirakan berpotensi tumbuh tinggi," kata dia.

Joko pun menyebut memasuki triwulan IV 2017, kinerja perekonomian Papua diperkirakan mengalami peningkatan dibanding triwulan III 2017 dengan kisaran 5,2 persen-5,6 persen (yoy).

Ia memberi catatan, untuk keseluruhan tahun 2017, regulasi izin ekspor mineral masih menjadi faktor utama penahan kinerja lapangan usaha pertambangan yang pada akhirnya mempengaruhi kinerja perekonomian Papua secara keseluruhan. (*)

Pewarta : Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024