Jayapura (Antara Papua) - Kepolisian Daerah Papua hingga kini masih menerapkan standar ganda dalam penerimaan anggota Polri baik putra maupun putri.

"Standar ganda yang diterapkan karena untuk pemuda asli Papua (orang asli Papua/OAP) beberapa diantaranya diturunkan sehingga dapat terjaring, sedangkan bagi non Papua persyaratan umum tetap diterapkan," kata Waka Polda Papua Brigjen Pol Agus Riyanto di Jayapura, Jumat.

Ia mengatakan untuk dapat menjaring OAP standar yang diturunkan seperti tinggi badan untuk putra 165 cm menjadi 163 cm dan putri 155 menjadi 153 cm.

Tes kesehatan dan psikotes juga diturunkan standarnya namun Polda Papua masih juga kesulitan.

"Untuk mengatasi hal itu maka Polda Papua berupaya bekerja sama dengan Pemprov Papua guna mempersiapkan pemuda dan pemudi OAP yang ingin menjadi anggota Polri sejak masih di kelas akhir bangku SMA," kata Brigjen Riyanto seusai menghadiri peluncuran buku "Polisi Pada Era Otsus" oleh Frits Ramanday.

Menurut dia, bila kerja sama itu terealisasi maka Polres di jajaran Polda Papua akan mempersiapkan pemuda dan pemudi yang ingin menjadi polisi.

Bila siap maka suatu saat standar yang digunakan tidak lagi ganda karena sudah menerapkan standar nasional.

"Mudah-mudahan suatu saat standar nasional dapat diterapkan sepenuhnya dalam penjaring oap yang ingin jadi anggota Polri," ujarnya. (*)

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024