Jayapura (Antara Papua) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Papua mengungkapkan aset Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang ada di wilayah tersebut selama triwulan III 2017 bertumbuh 17,5 persen atau menjadi Rp1,16 triliun.

Kepala OJK Papua Misran Pasaribu, di Jayapura, Kamis, menyebut peningkatan nilai aset tersebut juga sejalan dengan penyaluran kredit yang pada periode yang sama bertumbuh 15,63 persen atau menjadi Rp980 miliar.

Ia pun memuji kinerja BPR yang ada di Papua karena nilai penyaluran kredit di Papua jauh lebih besar dibandingkan dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun, yaitu Rp420 miliar.

"Jadi jumlah Loan Deposit Rasio (LDR) BPR di Papua sebesar 235,71 persen, angka tersebut sangat tinggi," ujarnya.

Misra masih memuji kinerja BPR di Papua karena tidak hanya tinginya nilai LDR, tetapi jumlah kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) disebutnya sangat kecil.

"Ada satu hal yang menarik di tahun ini, dimana khusus untuk NPL BPR di papua selalu rendah setiap tahunnya, kini posisinya ada di 2,16 persen," kata dia.

Sedangkan untuk BPR Syariah, saat ini di papua hanya ada satu unit yang asetnya sebesar Rp0,93 miliar. Kemudian untuk kreedit atau pembiayaannya sebesar Rp0,64 miliar dan DPK nya Rp0,81 miliar.

Sementara untuk NPF-nya ia sebut sangat tinggi sebesar 98,24 persen, kemudian FDR nya 78,77 persen. (*)

Pewarta : Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024