Wamena (Antara Papua) - Lembaga Wahana Visi Indonesia (WVI) Cabang Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, secara berkala menguji kemampuan 41 kader kesehatan yang menyebar di berbagai kampung di wilayah pegunungan.

Manajer WVI Wilayah Wamena, Andre Lumi saat di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Sabtu, mengatakan 41 kader kesehatan itu tergabung dalam satu program khusus.

Setiap tahun WVI menguji kemampuan 41 kader tersebut melalui beberapa tes, guna memastikan mereka masih siap menjalankan visi kemanusiaan yang diemban.

"Uji kemampuan dilakukan karena ini berbicara (tugas mereka) tentang resiko kematian, dan WVI tidak mau menempatkan kader dalam posisi yang tersudut jika ada kematian," katanya.

Sejak 2010 hingga 2017 WVI Cabang Wamena bekerja sama dengan pemkab setempat telah melatih dan mengutus 41 orang untuk memberikan pertolongan pertama kepada bayi yang terserang ISPA dan diare agar terhindar dari kematian.

"Kematian bayi paling tinggi karena ISPA dan diare, padahal ini penyakit yang bisa diobati tanpa perlu membuat kematian kalau cepat ditangani. Saya tidak tahu pasti angka kematian yang berhasil dicegah (oleh 41 keder), tetapi berdasarkan pengakuan kader ketika kita tanyakan, terjadi penurunan angka kematian bayi yang disebabkan karena ISPA dan diare," katanya.

Puluhan kader kesehatan itu dilatih tentang cara memberikan obat kepada bayi, menggunakan alat pengukur detak jantung serta mencatat perkembangan status pasien di lembar kertas yang disediakan.

"Kader ini mereka tidak melakukan tindakan suntik terhadap pasien," katanya.

Keberhasilan kader-kader dalam menekan kematian bayi juga dipengaruhi oleh ketersediaan obat di masing-masing puskesmas yang ada di wilayah kerja kader tersebut.

"WVI tidak bekerja sendiri, harus ada supervisi dari kepala puskesmas karena berkaitan juga dengan stok obat, karena percuma kita latih kadernya kalau stok obatnya tidak ada. Jadi sekitar tujuh tahun kami mendampingin kader-kader untuk dilatih pengobatan, sementara fasilitator ada dari dinkes," katanya. (*)

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024