Jayapura (Antaranews Papua) - Manajemen PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku-Papua mengklaim sudah mendirikan 20 titik penyaluran "BBM Satu Harga" atau satu titik lebih banyak dari target yang ditetapkan pemerintah hingga 2017.

"Target kami untuk BBM Satu Harga di wilayah MOR VIII sejak 2016 ada 19 titik, akan tetapi hingga saat ini kami telah merealisasikan sebanyak 20 titik. Dan tahun kedepan kami akan mereleasasikan 13 titik lagi," ujar Manager Fuel Retail Marketing Pertamina MOR VIII Zibali Hisbul Masih, di Jayapura, Minggu.

Ia menjelaskan lima titik BBM Satu Harga belum lama ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat pada 29 Desember 2017, bersama 11 titik lainnya di seluruh Indonesia.

Menurutnya kuota yang di kirim kelima titik tersebut berbeda-beda atau sesuai dengan kebutuhan, rata-rata pada tahap awal ini sebesar 50 hingga 100 ribu liter/bulan atau sekitar 2 hingga 3 KL/hari.

Zibali pun membantah adanya pertanyaan dari beberapa pihak yang menyatakan BBM satu harga hanya ada ketika Presiden datang.

"Andy Noorsaman (BPH Magas) telah turun langsung kesana (Yahukimo) selama 2 hari, disana di temukan bahwa di lembaga penyalur stok nya mencukupi, bahkan ketahanannya sempat hingga 20 hari, dan penjualan premium juga telah sesuai dengan Perpres," kata dia.

"Dan rata-rata harga (BBM eceran) waktu itu juga hanya Rp15 ribu saja, tidak sampai Rp30 ribu seperti yang dinyatakan Pastor John Jonga," sambungnya.

Hal tersebut pun dikatakannya juga telah dibantah oleh Bupati Yahukimo Abock Busup dan juga perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Puncak. (*)

Pewarta : Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024