Jayapura (Antaranews Papua) - Sebanyak 14.506 personel gabungan Polri, TNI dan Linmas disiapkan untuk mengamankan pilkada serentak di tujuh kabupaten se-Provinsi Papua pada Juni 2018.

Rincian personel gabungan 7.569 polisi, 4.687 Linmas dan anggota TNI 2.250 orang.

Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar di Kota Jayapura, Jumat mengatakan personel gabungan pengamanan itu akan disebar di tujuh kabupaten yang menggelar pilkada dan seluruh kantor KPU.

Pengamanan fokus pada kegiatan kampanye dan pemungutan suara pada bulan Mei-Juni 2018 hingga pascapemungutan suara.

Ia mengatakan tingkat kerawanan di kabupaten yang gelar pilkada tergolong merata, sehingga hal ini menjadi perhatian.

"Hampir semua rawan, jadi kalau ada tujuh kabupaten kita harus mengatakan semuanya rawan," katanya.

Upaya sosialisasi, edukasi pilkada damai kepada masyarakat untuk mengajak masyarakat cerdas dalam mengikuti atau menjalani proses demokrasi memilih pemimpin.

"Promosi pilkada damai terus kami lakukan, agar mindset masyarakat itu damai, bukan untuk sakiti, pecah kelompok warga berujung pada konflik, jadi berbeda pilihan politik inilah demokrasi, kedaulatan rakyat di hormati, jadi tetap hidup rukun dan jaga persatuan, kesatuan dan keharmonisan warga dari provinisi hingga kampung," katanya.

"Pilkada harus jadi momentum dalam upaya lahirnya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pilkada jangan dilihat dalam skala yang kecil, tapi melihat jauh kedepan, pilkada ini menjadi ajang mensejaherahkan rakyat kita, jangan sampai ada korban jiwa karena pilkada, masa lalu jadi catatan untuk masa depan," sambungnya.

Ketika ditanya soal bagaimana mengantisipasi gangguan keamanan dari kelompok kriminal bersenjata pada momentum pilkada, mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini menyampaikan hal itu tetap diperhatikan.

"Karena itu tanpa pilkada kami tetap jalan tugas pengamanan. Kalau kelompok-kelompok gangguan keamanan sudah menjadi tugas sehari-hari kitalah, tidak usah dikaitkan dengan pilkada," katanya. (*)

Pewarta : Alfian Rumagit
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024