Wamena (Antaranews Papua) - Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya, Provinsi Papua, terus berupaya menghilangkan status kawasan terisolasi atau terbelakang dalam berbagai aspek pembangunan, melalui sejumlah proyek pembangunan infrastruktur dasar.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lanny Jaya Christian Sohilait saat di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Jumat, mengatakan pihaknya sudah melakukan pemetaan kawasan-kawasan terisolasi di daerah tersebut.

"Ada program tahun 2018 yaitu `No isolasi`, dimana masih ada empat distrik lagi yang terisolasi karena belum ada jalan beraspal dan ini menjadi prioritas Bupati serta Wakil Bupati Lanny Jaya," ujarnya.

Bahkan, Pemkab Lanny Jaya manargetkan hingga akhir 2018, tidak ada lagi permukiman di sana yang masuk kawasan terisolasi atau terbelakang.

Mengingat kini akses jalan ke empat distrik dimaksud belum ada sehingga perkembangan ekonomi, kemajuan sektor pendidikan, peningkatan pelayanan kesehatan di sana belum sebaik di 35 distrik lainnya yang sudah maju.

Karena sudah menjadi program bupati, ia mengimbau pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait memperhatikan program tersebut.

Pemkab Lanny Jaya menetapkan APBD 2018 sebesar Rp1,45 triliun atau naik empat persen dari anggaran tahun lalu.

Anggaran itu akan digunakan untuk pelaksanaan beberapa program peningkatan kesejahteraan rakyat, misalnya membuka daerah isolasi, memberikan bantuan modal usaha satu juta per-bulan kepada setiap kepala keluarga, serta bantuan pendidikan dan peningkatan pelayanan kesehatan.

"Jadi semua hal yang berkaitan dengan pendidikan, itu kita tarik dan lakukan satu pintu. Kalau dahulu dana pendidikan itu ada di mana-mana, sekarang kita satu saja, sehingga kalau orang Lanny Jaya mau sekolah misalnya, tidak boleh ada lagi alasan ketika sudah semester 6 atau 7 dia harus cuti untuk cari uang (untuk membiayai kuliah). Ini yang tidak boleh lagi terjadi," katanya. (*)

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024