Wamena (Antaranews Papua) - Lebih dari 300 personel gabungan TNI/Polri diturunkan untuk berjaga-jaga di sejumlah titik di pusat ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Papua, untuk mengantisipasi munculnya konflik susulan pascaamuk massa di Kantor KPU Jayawijaya, Selasa (9/1).

Kapolres Jayawijaya AKBP Yan Pieter Reba di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Rabu, mengatakan telah menurunkan 300 personel pada hari terakhir pendaftaran calon Bupati dan Wakil Bupati Jayawijaya di Kantor KPU.

"Pagi ini saya turunkan 150 personel untuk menjaga kantor KPU dan kantor Panwas dan 150 saya tempatkan di tiga titik yaitu Sinakma, Potikelek dan Wouma untuk mengantisipasi jangan sampai ada pengumpulan massa yang dikonsentrasikan di sana," katanya.

Selain 300 personel polisi yang disiagakan di titik-titik rawan konflik tersebut, dia juga menyiapkan pasukan cadangan yang selalu siap di Mapolres dan Kodim.

"Pengamanan ini akan dilakukan sampai selesai, atau pada tahap pelantikan bupati pada bulan Oktober," katanya.

Berdasarkan pantauan ANTARA, sejumlah aparat gabungan baik TNI/Polri bersenjata ditempatkan di Kantor KPU Jayawijaya, Jalan SD Percobaan.

Sejumlah aparat berjaga-jaga di luar halaman kantor KPU, aparat lainnya berjaga di dalam Halaman Kantor KPU, serta beberapa orang di dalam gedung kantor itu.

Aktivitas anggota KPU dan beberapa masyarakat di sana berjalan lancar walau terlihat serpihan kaca-kaca jendela Kantor KPU yang hancur dilempari massa masih berhamburan di depan kantor tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui pasti jumlah calon bupati dan wakil bupati yang mendaftar ke KPU sebab ketua KPU belum bisa ditemui awak media. (*)

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024