Jayapura (Antaranews Papua) - Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI-PNG Batalyon Mekanis 512/QY menerima surat kaleng berisi penjelasan tentang keberadaan senjata api, dan setelah ditelusuri akhirnya ditemukan senjata jenis Revolver di Kampung Umuaf, Distrik Web, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, pada Selasa (9/1) malam.

Senjata jenis Revolver dengan nomor senjata XJ227106 buatan Brazil tersebut merupakan senjata organik Polri.

Komandan Satgas 512 Letkol Inf Budi Handoko kemudian menyerahkan barang bukti tersebut kepada Komandan Kolakops sekaligus Danrem 172/PWY Kolonel Inf Boni C. Pardede.

Saat menyerahkan senjata api itu, Letkol Budi menjelaskan bahwa pihaknya menemukan surat kaleng saat anggota pos sedang patroli di jembatan kali Keerom.



"Di dalamnya berisi petunjuk tentang lokasi senjata, dan itu rupanya diperuntukkan kepada kami," ujar Letkol Budi sambil menunjukkan surat tersebut.

"Dalam surat tersebut tertulis ucapan terima kasih masyarakat kepada Satgas 512, atas pembangunan PLTA dengan daya 15.000 Watt untuk masyarakat Kampung Umuaf, Distrik Web, dan senjata tersebut merupakan pemberian secara sukarela dari masyarakat untuk satgas 512," tambahnya.

Budi mengatakan pihaknya kemudian mengikuti petunjuk dalam isi surat tersebut, hingga akhirnya menemukan satu pucuk senjata api organik dalam kondisi layak pakai.

Dari temuan itu, pihak Satgas 512 mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang sadar akan hukum dan sadar akan pentingnya menjaga ketentraman serta ungkapan terima kasih kepada masyarakat atas kepercayaannya kepada Satgas Pamtas 512 sehingga tanpa paksaan mau menyerahkan senjata seperti ini.

"Yang tidak disangka, ini adalah senjata organik," ujarnya.

Terkait hal itu, Danrem 172/PWY Kolonel Inf Boni C. Pardede mengapresiasi Satgas 512, yang telah menjalin koordinasi baik dengan masyarakat di tempat tugas.

"Ini tentunya tidak terlepas dari pencapaian tugas Satgas Pamtas 512 di wilayah Keerom. Jadi dapat dikatakan ini adalah ungkapan terima kasih masyarakat kepada 512 atas pengabdian terbaik selama bertugas. Walaupun senjata ini tidak diserahkan secara langsung, namun sudah sangat berarti sebagai wujud kesadaran diri masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah keerom," ujar Kolonel Boni. (*/adv)

Pewarta : Staf Pendam XVII/Cenderawasih
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024