Jayapura (Antaranews Papua) - Komunitas selam Jayapura menggelar aksi bersih laut dan pantai di kawasan Dok 2 Kota Jayapura, Provinsi Papua, pada Sabtu (20/1) sore.

Koordinator Kehumasan MOLLO Dive Community Erix Fajar Susanto mengatakan aksi sosial itu berawal dari keprihatinan terhadap rusaknya lingkungan hidup di sekitar, khususnya kerusakan terumbu karang di laut.

MOLLO sebagai komunitas yang mewadahi penyelam di Jayapura yang beranggotakan sekitar 100 penyelam menyadari hal itu sehingga berupaya melestarikannya melalui aksi-aksi nyata, diantaranya aksi bersih laut dan pantai.

"Kegiatan itu dilaksanakan pada sore hari dari pukul 15.00-17.00 WIT, ketika pantai dok 2 depan kantor Gubenur Papua banyak warga yang duduk bercengkrama menikmati  pemandangan laut sore hari," ujarnya.




Diharapkan dengan ramainya warga di lokasi maka warga ikut tergerak untuk berpartisipasi membersihkan sampah di sekitarnya atau paling tidak teredukasi untuk tidak membuang sampah sembarangan karena sampah yang dibuang oleh masyarakat ke pantai akan sangat merusak ekosistem lingkungan tersebut.

Erix menyebut dalam pelaksanaan kegiatan itu, dibagi menjadi 3 tim yakni tim darat yang menyisir pantai, tim permukaan menyisir atas laut, dan tim bawah laut melakukan penyelaman sambil membawa keranjang sampah yang terbuat dari jaring ikan lalu memungut sampah bawah laut yang ternyata didominasi oleh botol minuman baik plastik maupun kaca.

Tujuan dari kegiatan tersebut untuk menunjukkan partisipasi langsung dan kepedulian komunitas selam Jayapura terhadap rusaknya terumbu karang yang salah satu penyebabnya adalah karena sampah yang terendap hingga menutup terumbu karang dan mengganggu pertumbuhannya, bahkan bisa menyebabkan terumbu tersebut rusak atau mati.
    
Kerusakan terumbu karang sangat berpengaruh terhadap keberadaan ikan karena terumbu karang merupakan tempat berkumpul dan berkembang biaknya ikan.

Selain itu, sampah juga dapat merusak ekosistem laut yang berimbas terhadap ekonomi rakyat dimana hancurnya terumbu karang menyebabkan nelayan harus melaut jauh ke tengah hingga operasional bahan bakar nelayan pun semakin tinggi.

Kerusakan terumbu karang juga berpengaruh besar terhadap pariwisata khususnya pariwisata laut, dimana keindahan bawah laut menjadi pudar padahal salah satu kelebihan dari Provinsi Papua adalah keindahan lautnya.

"Bukan cuman kali ini saja MOLLO melakukan kegiatan bersih laut dan pantai, tapi sudah yang ketiga kalinya, bahkan setiap kali anggota melakukan penyelaman individu, sambil melakukan pembersihan sampah bawah laut jika menemukannya," ujar Erix.

Selain anggota komunitas MOLLO, turut berpartisipasi komunitas Freedive, TNI baik AD dan AL, Polri khususnya Polairud, Basarnas, mahasiswa dan juga masyarakat umum serta didukung oleh #SeaSoldier komunitas pecinta lingkungan yang dimotori oleh Nadine Candradinata.



Sementara itu, Ketua Umum dari Komunitas Mollo Jayapura Koman Tarigan berharap di masa mendatang instansi terkait seperti Dinas Pariwisata, Lingkungan Hidup maupun Perikanan dapat bersinergi bersama demi kemajuan daerah.

"Apalagi menyongsong PON 2020 yang akan dilaksanakan di Papua," ujar Koman di sela-sela aktifitas bersih laut dan pantai. (*)

Pewarta :
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024