Timika (Antaranews Papua) - Syahbandar Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Paumako Timika Andi Abdul Gaffar mengharapkan perhatian dari berbagai pihak terkait untuk segera mengeruk area kolam bandar lantaran sudah sangat dangkal.

"Kondisi dermaga PPI Paumako cukup sempit dan yang paling parah yaitu kolam bandar di sekitar dermaga PPI Paumako sudah sangat dangkal," kata Gaffar di Timika, Rabu.

Berdasarkan kajian pihak Institut Teknologi Bandung (ITB) beberapa waktu lalu, katanya, area sekitar dermaga PPI Paumako harus dikeruk secara rutin lima tahun sekali mengingat tingkat pengendapan atau sedimentasi di lokasi itu cukup tinggi.

Gaffar mengatakan saat ini terdapat sekitar 600 kapal berukuran mulai dari 10 gross tone ke bawah hingga kapal berukuran lebih dari 30 gross tone berlabuh di dermaga PPI Paumako, Timika.

Kapal-kapal itu beroperasi mencari ikan di kawasan Arafura dan sekitarnya.

"Hingga akhir 2017 ada sekitar 440 kapal berukuran 30 GT ke atas masuk ke dermaga PPI Paumako Timika setelah mendapat izin operasi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. Lalu ada sekitar 30 kapal berukuran 10-30 GT mendapat izin operasi dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua. Kemudian masih ada lagi kapal-kapal nelayan ukuran kecil di bawah 10 GT. Kapal-kapal ini perlu mengurus Bukti Pencatatan Kapal Perikanan (BPKP)," jelas Gaffar.

Meski jumlah kapal yang berlabuh di dermaga PPI Paumako semakin banyak, namun fasilitas umum yang ada di sekitar pelabuhan itu masih sangat minim, terutama sarana air bersih, fasilitas kesehatan maupun rumah makan.

Gaffar mengatakan beberapa kebutuhan mendesar yang mendesak segera dipenuhi di PPI Paumako Timika seperti mesin pembeku ikan (cold storage) berkapasitas 1.000-1.200 ton, konteiner pendingin dan lainnya.

Keterbatasan konteiner pendingin ikan menyebabkan kapal-kapal harus berlabuh selama lebih dari sepekan hanya untuk menunggu giliran membongkar ikan-ikan hasil tangkapan untuk dimasukan ke dalam konteiner pendingin.

"Kami sudah menjajaki kerja sama dengan salah seorang pengusaha yang siap mengirim sekitar 800 reefer container ke Timika. Mereka akan segera datang ke Timika untuk melakukan survei," ujar Gaffar.

PPI Paumako Timika dibangun dengan dana sistem keroyokan antara APBD Pemkab Mimika dan APBD Provinsi Papua dan baru diresmikan pengoperasiannya pada 2016 oleh Bupati Mimika Eltinus Omaleng. (*)

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024