Jayapura (Antaranews Papua) - Tim peneliti dari Yamagata Shinkansen Frefecture tengah mengembangkan bibit kedelai unggul yang didatangkan dari Jepang, di lokasi penelitian di Kota Jayapura, Provinsi Papua.
Tim peneliti dari Jepang itu yakni Yoichi Yosida dan Mashasi Sugawara, yang pada Jumat (2/2) meninjau lokasi penelitian penanaman bibit kedelai tersebut.
Tim peneliti Yamagata Shinkansen Frefecture bekerja sama dengan Sekoleh Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 Pertanian Kota Jayapura, dan lokasi penelitiannya tak jauh dari gedung sekolah itu.
Pada saat peninjauan tanaman kedelai, Tiem Yamagata Shinkansen Frefecture memberikan arahan kepada para guru tentang hasil penelitian tersebut dan cara melakukan panen, serta penelitian lebih lanjut terkait hasil tanaman kedelai tersebut.
Selanjutnya, digelar pertemuan di aula sekolah guna mendiskusikan hasil yang di peroleh di lahan penanaman kedelai.
Pertemuan itu juga dihadiri Kepala Sekolah SMK Negeri 4 Pertanian, para Guru dan siswa.
Peneliti dari Yamagata Shinkansen Frefecture bersama pelajar SMK Negeri 4 Pertanian Kota Jayapura, saat mengamati tanaman kedelai hasil penelitian, Jumat (2/2). (Foto: Antaranews Papua/Wawan)
Dalam keterangannya Yoichi Yosida mengatakan bahwa kedelai itu ditanam pada November 2017 dan hasilnya lumayan baik, serta tersimpulkan bahwa bibit kedelai unggul asal Jepang itu layak dikembangkan di Jayapura, Papua.
Tim Yamagata Shinkansen Frefecture kemudian berjanji akan mengupayakan izin dari Pemerintah Indonesia untuk dapat memperbolehkan bibit unggul dari Jepang itu dikembangkan di Papua.
"Bibit unggul ini mempunyai kualitas terbaik. Bibit kedelai dari Jepang ada beragam jenis," ujarnya.
Tim Yamagata Shinkansen Frefecture juga berencana meninjau lokasi penanaman kedelai di Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura untuk melihat tanaman kedelai yang di tanam pada November 2017.
Selanjutnya, akan kembali lagi ke SMK Negeri 4 Pertanian Kota Jayapura pada 8 Februari mendatang untuk panen kedelai dan membawa sampel penelitian. (*)
Tim peneliti dari Jepang itu yakni Yoichi Yosida dan Mashasi Sugawara, yang pada Jumat (2/2) meninjau lokasi penelitian penanaman bibit kedelai tersebut.
Tim peneliti Yamagata Shinkansen Frefecture bekerja sama dengan Sekoleh Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 Pertanian Kota Jayapura, dan lokasi penelitiannya tak jauh dari gedung sekolah itu.
Pada saat peninjauan tanaman kedelai, Tiem Yamagata Shinkansen Frefecture memberikan arahan kepada para guru tentang hasil penelitian tersebut dan cara melakukan panen, serta penelitian lebih lanjut terkait hasil tanaman kedelai tersebut.
Selanjutnya, digelar pertemuan di aula sekolah guna mendiskusikan hasil yang di peroleh di lahan penanaman kedelai.
Pertemuan itu juga dihadiri Kepala Sekolah SMK Negeri 4 Pertanian, para Guru dan siswa.
Peneliti dari Yamagata Shinkansen Frefecture bersama pelajar SMK Negeri 4 Pertanian Kota Jayapura, saat mengamati tanaman kedelai hasil penelitian, Jumat (2/2). (Foto: Antaranews Papua/Wawan)
Dalam keterangannya Yoichi Yosida mengatakan bahwa kedelai itu ditanam pada November 2017 dan hasilnya lumayan baik, serta tersimpulkan bahwa bibit kedelai unggul asal Jepang itu layak dikembangkan di Jayapura, Papua.
Tim Yamagata Shinkansen Frefecture kemudian berjanji akan mengupayakan izin dari Pemerintah Indonesia untuk dapat memperbolehkan bibit unggul dari Jepang itu dikembangkan di Papua.
"Bibit unggul ini mempunyai kualitas terbaik. Bibit kedelai dari Jepang ada beragam jenis," ujarnya.
Tim Yamagata Shinkansen Frefecture juga berencana meninjau lokasi penanaman kedelai di Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura untuk melihat tanaman kedelai yang di tanam pada November 2017.
Selanjutnya, akan kembali lagi ke SMK Negeri 4 Pertanian Kota Jayapura pada 8 Februari mendatang untuk panen kedelai dan membawa sampel penelitian. (*)