Biak (Antaranews Papua) - Manajemen Bandara Frans Kaisiepo PT Angkasa Pura 1 Biak, Papua menambah sebanyak 18 unit kamera pengawas Closed Circuit Television (CCTV) di area Runway untuk meningkatkan pengamanan penerbangan udara di wilayah paling Timur Negara Kesatuan Republik Indonesia.
General Manager PT Angkasa Pura 1 Bandara Frans Kaisiepo Biak Djon Herry menjawab Antara di Biak, Kamis mengakui pemasangan kamera CCTV untuk membantu petugas pengamanan dalam pengawasan fasiitas penerbangan di Bandara Frans Kaisiepo.
"Kamera CCTV yang dipasang diharapkan dapat dijaga warga sebab hal ini merupakan pelayanan publik dalam pengawasan areal penerbangan bandara," katanya.
Djon Herry berharap kamera pengawas yang dipasang di area Runway jangan dirusak karena sebagai kelengkapan fasilitas penerbangan di Bandara Frans Kaisiepo yang menjadi "air operational certifikat" (AOC).
Dia berharap kelengkapan fasilitas penerbangan Bandara Frans Kaisiepo dapat menarik minat pengelola jasa perusahaan angkutan udara untuk pembukaan jalur penerbangan internasional dari dan ke bandara Biak.
"Penambahan kamera pengawas CCTV sebagai kebutuhan untuk menunjang pelayanan operasional penerbangan bandara Frans Kaiisiepo Biak." harapnya.
Menyinggung peningkatan pelayanan tempat parkir pesawat, menurut Djon Herry, kapasitas daya tampung parkir pesawat berkisar 11 unit pesawat berbadan lebar dan kecil.
Berdasarkan data hingga Kamis pukul 10.00 WIT aktivitas layanan penerbangan di Bandara Frans Kaisiepo Biak masih lancar dalam melayani penerbangan Sriwijaya Air dan Garuda Indonesia untuk rute Biak-Jayapura.
Serta untuk tujuan arah Barat, Biak-Makassar dan Jakarta dilayani Garuda dan Sriwijaya Air, sementara untuk penerbangan antarkota di Papua, yakni Biak-Serui, Biak-Pulau Numfor Susi Air dan Trigana, serta Biak-Nabire-Timika dengan ATR Garuda dan ATR Nam Air. (*)
General Manager PT Angkasa Pura 1 Bandara Frans Kaisiepo Biak Djon Herry menjawab Antara di Biak, Kamis mengakui pemasangan kamera CCTV untuk membantu petugas pengamanan dalam pengawasan fasiitas penerbangan di Bandara Frans Kaisiepo.
"Kamera CCTV yang dipasang diharapkan dapat dijaga warga sebab hal ini merupakan pelayanan publik dalam pengawasan areal penerbangan bandara," katanya.
Djon Herry berharap kamera pengawas yang dipasang di area Runway jangan dirusak karena sebagai kelengkapan fasilitas penerbangan di Bandara Frans Kaisiepo yang menjadi "air operational certifikat" (AOC).
Dia berharap kelengkapan fasilitas penerbangan Bandara Frans Kaisiepo dapat menarik minat pengelola jasa perusahaan angkutan udara untuk pembukaan jalur penerbangan internasional dari dan ke bandara Biak.
"Penambahan kamera pengawas CCTV sebagai kebutuhan untuk menunjang pelayanan operasional penerbangan bandara Frans Kaiisiepo Biak." harapnya.
Menyinggung peningkatan pelayanan tempat parkir pesawat, menurut Djon Herry, kapasitas daya tampung parkir pesawat berkisar 11 unit pesawat berbadan lebar dan kecil.
Berdasarkan data hingga Kamis pukul 10.00 WIT aktivitas layanan penerbangan di Bandara Frans Kaisiepo Biak masih lancar dalam melayani penerbangan Sriwijaya Air dan Garuda Indonesia untuk rute Biak-Jayapura.
Serta untuk tujuan arah Barat, Biak-Makassar dan Jakarta dilayani Garuda dan Sriwijaya Air, sementara untuk penerbangan antarkota di Papua, yakni Biak-Serui, Biak-Pulau Numfor Susi Air dan Trigana, serta Biak-Nabire-Timika dengan ATR Garuda dan ATR Nam Air. (*)