Jayapura (Antaranews Papua) - Manajemen PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku-Papua akan memperkuat sarana-prasarana Terminal BBM (TBBM) untuk meperluas jangkauan pemasaran Bahan Bakar Khusus (BBK) jenis pertalite dan dexlite.

"Kami akan optimalisasi di daerah-daerah yang TBBM-nya sudah tersedia. Kami akan lakukan sosialisasi, membuat promo, lalu mengembangkan ke TBBM yang belum ada pertalite," ujar Manager Fuel Retail Marketing Pertamina MOR VIII Fanda Chrismianto, di Jayapura, Minggu.

Ia menyebut penguatan tersebut akan dilakukan di seluruh wilayah kerja Pertamina MOR VIII yang mencakup empat provinsi, yaitu Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara.

"Pembangunan sarana prasarana sedang berjalan, untuk pertalite kami membangun di TBBM Labuha, Sanana, Dobo, Saumlaki dan Serui. Sementara untuk dexlite di TBBM Labuha, Sanana, Masohi, Dobo dan Merauke," kata dia.

Menurut dia, hingga kini belum ada target resmi yang diberikan manajemen pusat terkait pemasaran BBK, namun ia meyakini pada 2018 angkanya akan terus bertambah dibanding tahun sebelumnya.

"Kita belum diberikan target, tapi kalau di 2017 perkembangannya pesat. Saat akhir triwulan I 2017 persentase pengguna premium masih 81 persen, lalu pada akhir 2017 tinggal 53 persen, sisanya sudah mulai beralih ke pertalite," katanya.

Fanda mengungkapkan salah satu fokus sasaran yang ingin didorong untuk berganti dari sebelumnya menggunakan premium menjadi pertalite, adal;ah para supir angkutan umum.

"Untuk supir angkutan umum Pertamina akan melakukan sosialisasi, pendekatan yang akan kita lakukan mungkin pada lebih dari sisi pengalaman. Jadi biar mereka mencoba dulu karena mereka pasti akan berhitung dari sisi ekonomisnya, karena selisih harga premium dan dexlite hanya sekitar Rp1.500," ujarnya. (*)

Pewarta : Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024