Jayapura (Antaranews Papua) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mengungkapkan kenaikan harga kelompok bahan makanan menjadi pemicu utama terjadinya inflasi di Kota Jayapura pada Februari 2018.

Kepala BPS Papua Simon Sapary di Jayapura, Kamis, menjelaskan pada periode tersebut Kota Jayapura mengalami inflasi 1,05 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 130,28 menjadi 131,65.

Menurut dia, dari tujuh kelompok pengeluaran barang dan jasa, kelompok bahan makanan mengalami inflasi tertinggi sedangkan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar paling rendah.

"Kelompok makanan pada Februari 2018 di Kota Jayapura mengalami inflasi 3,35 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 136,36 menjadi 140,93," ujarnya.

Simon merinci untuk komditas yang mendorong terjadinya inflasi di Kota Jayapura, antara lain ikan ekor kuning, cabai rawit, angkutan udara, ikan mumar, daging ayam ras dan lain-lain.

Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain, bawang merah, bawang putih, kangkung, ikan bubara, tomat sayur dan lain-lain.

BPS mencatat dari 82 Kota IHK di Indonesia, tercatat 65 kota mengalami inflasi dan 27 kota deflasi.

Inflasi yang terjadi di Jayapura menjadi yang tertinggi di kawasan Sulampua (Sulawesi, Maluku dan Papua), sedangkan inflasi terendah terjadi di Makassar (Sulawesi Selatan) sebesar 0,05 persen. (*)

Pewarta : Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024