Timika (Antaranews Papua) - Dinas Perhubungan Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, memprogramkan pengadaan bus laut yang akan dipergunakan untuk menjangkau pusat-pusat distrik di pesisir Mimika.
Kepala Dishub Mimika Yan S Purba di Timika, Senin mengatakan kapal kecil menyerupai bus berkapasitas 50 penumpang sehingga dinamakan bus laut itu, akan dibeli dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2018.
"Jumlahnya hanya satu unit saja dari alokasi DAK sebesar Rp4 miliar lebih. Dana itu juga untuk pengadaan satu unit bus angkutan massal," kata Yan.
Namun, Yan memperkirakan pengadaan bus tersebut akan molor mengingat proyek DAK tersebut juga belum dapat dilelang karena harus melalui Pokja Bagian Pengadaan Barang dan Jasa melalui LPSE yang juga belum dibentuk.
Untuk itu, ia berharap agar dalam waktu dekat, Pokja LPSE tersebut segera mengantongi SK Bupati Mimika Eltinus Omaleng sehingga pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
"Rancang bangun bus laut itu sendiri membutuhkan kurang lebih tujuh bulan. Kalau belum dilelangkan dalam waktu dekat maka kemungkinan pekerjaan ini terlambat," ujarnya.
Program pengadaan bus laut yang dimaksudkan untuk menghubungkan pusat kabupaten dan pusat distrik tersebut merupakan program berkesinambungan Dishub Mimika dari program sebelumnya yaitu pengadaan perahu fiber untuk warga di sejumlah kampung di beberapa distrik untuk menghubungkan kampung dengan pusat distrik pada 2016 dan 2017 lalu.
"Kami harap konektivitas dari kampung, distrik dan kabupaten sudah bisa diatasi 2018 ini dengan perahu atau yang kami namakan bus laut dari pusat kota ke pusat distrik atau sebaliknya," ujarnya. (*)
Kepala Dishub Mimika Yan S Purba di Timika, Senin mengatakan kapal kecil menyerupai bus berkapasitas 50 penumpang sehingga dinamakan bus laut itu, akan dibeli dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2018.
"Jumlahnya hanya satu unit saja dari alokasi DAK sebesar Rp4 miliar lebih. Dana itu juga untuk pengadaan satu unit bus angkutan massal," kata Yan.
Namun, Yan memperkirakan pengadaan bus tersebut akan molor mengingat proyek DAK tersebut juga belum dapat dilelang karena harus melalui Pokja Bagian Pengadaan Barang dan Jasa melalui LPSE yang juga belum dibentuk.
Untuk itu, ia berharap agar dalam waktu dekat, Pokja LPSE tersebut segera mengantongi SK Bupati Mimika Eltinus Omaleng sehingga pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
"Rancang bangun bus laut itu sendiri membutuhkan kurang lebih tujuh bulan. Kalau belum dilelangkan dalam waktu dekat maka kemungkinan pekerjaan ini terlambat," ujarnya.
Program pengadaan bus laut yang dimaksudkan untuk menghubungkan pusat kabupaten dan pusat distrik tersebut merupakan program berkesinambungan Dishub Mimika dari program sebelumnya yaitu pengadaan perahu fiber untuk warga di sejumlah kampung di beberapa distrik untuk menghubungkan kampung dengan pusat distrik pada 2016 dan 2017 lalu.
"Kami harap konektivitas dari kampung, distrik dan kabupaten sudah bisa diatasi 2018 ini dengan perahu atau yang kami namakan bus laut dari pusat kota ke pusat distrik atau sebaliknya," ujarnya. (*)